KABUPATEN SUKABUMI

Ajak WP Patuh Pajak, Pemda Beri Pemutihan Denda hingga Hadiah Umrah

Dian Kurniati | Jumat, 09 Agustus 2024 | 09:30 WIB
Ajak WP Patuh Pajak, Pemda Beri Pemutihan Denda hingga Hadiah Umrah

Ilustrasi.

SUKABUMI, DDTCNews – Pemkab Sukabumi, Jawa Barat kembali memberikan insentif pajak berupa penghapusan denda atau pemutihan pajak daerah.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Herdy Somantri mengatakan program penghapusan denda diberikan untuk memudahkan wajib pajak dalam membayar pajak daerah. Selain penghapusan denda, pemkab juga menyiapkan hadiah umrah untuk wajib pajak patuh.

"Semoga program ini dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat sehingga dapat betul-betul merasakan hadirnya pemerintah di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pelayanan," katanya, dikutip pada Jumat (9/8/2024).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Herdy menuturkan program pemutihan bertajuk Gerakan Sadar Membayar Pajak dan Retribusi melalui Pelayanan Rakyat Terpadu (Gebyar Sipenyu) ini dilaksanakan pada 1 Agustus hingga 30 September 2024.

Jenis pajak daerah yang mendapat penghapusan denda antara lain pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2), bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), pajak reklame, pajak air tanah, serta pajak mineral bukan logam dan batuan (MBLB).

Kemudian, penghapusan denda adminisstrasi juga diberikan untuk pajak barang dan jasa tertentu (PBJT) atas jasa hotel, jasa makanan dan/atau minuman, tenaga listrik, jasa kesenian dan hiburan, dan jasa parkir.

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Semua wajib pajak yang memiliki tunggakan pajak daerah dapat memanfaatkan program pemutihan ini. Untuk dapat memanfaatkan fasilitas pajak daerah tersebut, wajib pajak cukup melunasi pokok pajaknya saja.

Herdy menambahkan Bapenda telah menyediakan pelayanan pajak daerah secara online dan offline. Pelayanan pajak daerah secara online diberikan melalui Whatsapp bot Smart Bapenda pada nomor 0857-9888-8110.

Tidak hanya membayar pajak, Whatsapp bot juga akan membantu wajib pajak untuk mencetak SPPT PBB-P2, mengurus perizinan online single submission (OSS), serta menyampaikan pelaporan dan keberatan.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Untuk offline, Bapenda menyediakan pelayanan pajak daerah secara tatap muka, termasuk membuka pelayanan mobil keliling ke kecamatan dan desa.

"Pelayanan ini bergerak bersama ke wilayah memberikan pelayanan publik secara langsung," ujar Herdy seperti dilansir sukabuminow.com. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen