PEREKONOMIAN INDONESIA

ADB Perkirakan Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen pada 2024-2025

Muhamad Wildan | Rabu, 17 Juli 2024 | 11:30 WIB
ADB Perkirakan Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen pada 2024-2025

Rangkaian LRT Jabodebek melintas di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (21/6/2024). Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi pada tahun 2025 sebesar Rp1.850 triliun hingga Rp1.900 triliun sebagai syarat supaya pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5 persen. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Asian Development Bank (ADB) memproyeksi perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 5% baik pada tahun ini maupun tahun depan.

Dalam Asian Development Outlook (ADO) edisi Juli 2024, ADB berpandangan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini bakal didorong oleh konsumsi rumah tangga.

"Konsumsi swasta meningkat didorong oleh pemilu dan belanja bantuan sosial pemerintah, penurunan inflasi produk nonmakanan, dan peningkatan gaji PNS," tulis ADB dalam laporannya, dikutip Rabu (17/7/2024).

Baca Juga:
Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

Kenaikan konsumsi rumah tangga dipandang mampu mengompensasi penurunan ekspor dan investasi. Menurut ADB, ekspor akan melemah akibat rendahnya permintaan dari pasar global dan tidak stabilnya harga komoditas.

Adapun investasi diproyeksikan melambat akibat pemilu 2024. Agenda elektoral membuat para investor lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

Terkait dengan inflasi, ADB memproyeksikan inflasi Indonesia akan mencapai 2,8% baik pada tahun ini maupun tahun depan. Inflasi pada 2024 tidak akan setinggi tahun lalu berkat stabilnya harga pangan meski harga minyak bumi masih relatif tinggi.

Baca Juga:
Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Secara umum, ADB berpandangan ekonomi negara-negara Asia Pasifik akan tumbuh lebih cepat bila dibandingkan dengan 2023. Meski demikian, terdapat beragam risiko politik domestik dan geopolitik yang harus diantisipasi.

"Fundamental kawasan ini masih kuat, tetapi para pembuat kebijakan tetap perlu memperhatikan sejumlah risiko yang dapat berdampak terhadap proyeksi ini, mulai dari ketidakpastian terkait hasil pemilu di perekonomian besar, sampai keputusan penetapan suku bunga dan ketegangan geopolitik," ujar Kepala Ekonom ADB Albert Park. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

Kamis, 19 Desember 2024 | 13:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Kamis, 19 Desember 2024 | 09:43 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

Rabu, 18 Desember 2024 | 08:40 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Ada Rencana Penurunan Batas Omzet PPh Final UMKM, Ini Kata Pemerintah

BERITA PILIHAN
Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB CORETAX SYSTEM

Simak! Keterangan Resmi DJP Soal Tahapan Praimplementasi Coretax

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP