KPP PRATAMA BONTANG

Ada Faktur Pajak Belum Dilaporkan, Wajib Pajak Terima SP2DK dari AR

Redaksi DDTCNews | Jumat, 20 Mei 2022 | 17:30 WIB
Ada Faktur Pajak Belum Dilaporkan, Wajib Pajak Terima SP2DK dari AR

Ilustrasi.

BONTANG, DDTCNews - Petugas dari KPP Pratama Bontang, Kalimantan Timur memberikan konseling kepada wajib pajak koperasi yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.

Konseling diberikan lantaran wajib pajak selaku pengusaha kena pajak (PKP) menerima Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK) dari kantor pajak. Sebelumnya, petugas menemukan ada faktur pajak yang belum dilaporkan PKP yang bersangkutan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPN.

"Koperasi termasuk sebagai wajib pajak yang memiliki kewajiban perpajakan, baik itu [menyampaikan] SPT Tahunan maupun SPT Masa. Koperasi yang memiliki status PKP juga wajib menerbitkan faktur pajak dan melaporkan dalam SPT Masa PPN atas seluruh penyerahan barang kena pajak dan/atau jasa kena pajak," jelas Kepala Seksi Pengawasan v Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bontang Zunansyah Falanni, dilansir pajak.go.id, Jumat (20/5/2022).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Petugas, ujar Zunansyah, memberikan pemahaman dan berdiskusi dengan wajib pajak terkait kewajiban perpajakan yang perlu dipenuhi. KPP Pratama Bontang juga memberikan penjelasan terkait dengan tujuan diterbitkannya SP2DK kepada wajib pajak tersebut.

"Wajib pajak sangat kooperatif dengan memberikan penjelasan disertai dengan data atau dokumen bukti pendukung dan ditutup dengan kesediaan wajib pajak membayar pajak yang kurang dibayar sesuai ketentuan," kata Zunansyah.

Sesuai dengan Pasal 2 PMK 242/2014, PPN yang terutang dalam satu masa pajak harus disetor paling lama akhir bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir dan sebelum Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPN disampaikan.

Sebagai informasi, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, DJP mengatur denda administrasi atas keterlambatan pelaporan SPT masa PPN dan SPT masa lainnya masing-masing senilai Rp500.000 dan Rp100.000,00. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN