IBU KOTA NEGARA (IKN) NUSANTARA

4 Proyek IKN Dikerjakan Korsel, Ada Immersed Tunnel Menuju Balikpapan

Redaksi DDTCNews | Jumat, 29 Juli 2022 | 17:30 WIB
4 Proyek IKN Dikerjakan Korsel, Ada Immersed Tunnel Menuju Balikpapan

Presiden Jokowi dan Presiden Korea Selatan Yoon Sukyeol saat menyaksikan penandatangan kerja sama kedua negara terkait pembangunan IKN Nusantara. (foto: BPMI).

SEOUL, DDTCNews - Pemerintah Indonesia membawa pulang sejumlah kesepakatan strategis dengan Korea Selatan terkait dengan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.

Menutup kunjungan kenegaraannya ke 3 negara Asia Timur, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoo Sukyeol, Kamis (28/7/2022). Ada sejumlah kesepakatan yang dibawa pulang pemerintah Indonesia, termasuk kaitannya dengan pembangunan IKN.

"Disepakati 4 bentuk kerja sama konkret khususnya terkait dukungan pengembangan IKN Nusantara," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang ikut mendampingi kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan, dikutip dari siaran pers Istana Kepresidenan, Jumat (29/7/2022).

Baca Juga:
Loket Khusus Fasilitas Perpajakan IKN Tersedia di Kantor Pajak Berau

Pertama, pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik. Instalasi yang akan dibangun di IKN Nusantara berkiblat pada proyek serupa yang sudah rampung di Hwaseong Water Purification Plant.

"Menurut saya ini adalah the best available technology yang sudah diaplikasikan oleh Korea Selatan sehingga [airnya] siap minum," ujar Basuki.

Proyek kedua, pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara. Ketiga, pembangunan smart village pada 2023 mendatang.

Baca Juga:
Promo November, Pemprov Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor

Pemerintah akan membangun 100 unit rumah sebagai percontohan smart village di IKN Nusantara. Proyek ini akan menduplikasi konsep serupa di Busan Eco Delta Smart City yang dilengkapi dengan 41 jenis teknologi canggih.

Keempat, pembangunan immersed tunnel alias terowongan terbenam (di bawah daratan dan laut) yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan IKN Nusantara. Terowongan ini akan dibangun dengan konsep forest city.

"Kita ingin melindungi bekantan, fauna, dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan. Untuk itu kita tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan, melainkan kita coba bangun immersed tunnel seperti di Geoje-Busan," kata Basuki.

Studi kelayakan atas terowongan ini tengah dilakukan dan pembuatan desain akan dirampungkan tahun ini. Sementara pembangunan fisik terowongan direncanakan mulai dikerjakan pada 2023. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 11 November 2024 | 16:30 WIB KPP PRATAMA TANJUNG REDEB

Loket Khusus Fasilitas Perpajakan IKN Tersedia di Kantor Pajak Berau

Jumat, 08 November 2024 | 10:00 WIB PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Promo November, Pemprov Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor

Senin, 04 November 2024 | 16:03 WIB PMK 69/2024

Amended, Criteria for Corporate Taxpayers to Obtain Tax Holiday

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra