PENGAWASAN BEA & CUKAI

3.000 Pabrik Rokok Gulung Tikar

Redaksi DDTCNews | Kamis, 29 September 2016 | 17:45 WIB
3.000 Pabrik Rokok Gulung Tikar

JAKARTA, DDTCNews – Selama 9 tahun terakhir ini jumlah pabrik rokok di tanah air terus menurun drastis seiring dengan upaya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang semakin memperketat pengawasan dan perizinan usaha rokok.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai Heru Pambudi mencatat jumlah pabrik rokok yang aktif beroperasi di tahun 2007 sebanyak 4669 pabrik, sementara di tahun 2016 ini jumlah pabrik rokok yang masih menjalankan usahanya hanya sekitar 754 pabrik.

“Kita pantau terus pendirian pabrik-pabrik rokok. Kalau ada pabrik rokok yang tidak patuh kita tutup,” tuturnya baru-baru ini.

Baca Juga:
Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Heru menambahkan DJBC akan terus mengupayakan penindakan terhadap peredaran rokok ilegal termasuk menertibkan perusahaan rokok yang melanggar ketentuan tentang cukai.

DJBC juga menggandeng sejumlah instansi lain untuk berkoordinasi melakukan pengawasan terhadap pabrik rokok dan peredaran hasil produksinya.

Menurut Heru tren produksi rokok selama 10 tahun terakhir menurun sebesar -0,28%. Sementara, produksi rokok berdasarkan pemesanan pita cukai selama 3 tahun terakhir juga stagnan dengan rata-rata pertumbuhan hanya 0,2%.

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Pada kesempatan terpisah, Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Kretek Indonesia (GAPPRI) Ismanu mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan DJBC.

“Kami berharap tidak akan ada lagi rokok ilegal, sehingga pasar akan diisi oleh industri rokok yang taat aturan,” kata Ismanu seperti dikutip laman DJBC. (Gfa)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN