KOTA MADIUN

Ayo Diurus! Ada Diskon dan Penundaan Bayar untuk 8 Pajak Daerah Ini

Redaksi DDTCNews | Kamis, 04 Juni 2020 | 11:20 WIB
Ayo Diurus! Ada Diskon dan Penundaan Bayar untuk 8 Pajak Daerah Ini

Sederet insentif pajak daerah Kota Madiun. (sumber: medsos Pemkot Madiun)

MADIUN, DDTCNews—Pemkot Madiun menyediakan fasilitas insentif untuk sejumlah pajak daerah dalam rangka meringankan beban masyarakat di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.

Insentif pajak tersebut diatur melalui Peraturan Wali Kota (Perwal) No. 8/2020 tentang insentif pajak daerah kepada wajib pajak terdampak Covid-19. Insentif tersebut di antaranya berupa penundaan dan keringanan pembayaran pajak dalam kurun waktu tertentu.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Madiun Sudandi mengatakan pajak daerah yang mendapat insentif antara lain pajak restoran, hotel, hiburan, penerangan jalan non-PLN, parkir, air tanah, reklame dan PBB.

Baca Juga:
Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

“Nah insentif ini bisa berupa penundaan bayar, pengurangan pajak, pengurangan sanksi administrasi berupa bunga, sampai penentuan kembali tanggal jatuh tempo,” katanya dikutip Kamis (4/6/2020).

Wajib pajak diberikan penundaan pembayaran sampai akhir Juni untuk pajak April dan Mei 2020. Lalu pajak Juni, diberikan kelonggaran sampai dengan akhir Juli. Untuk PBB dapat dibayarkan sampai dengan akhir tahun ini.

Pemkot Madiun juga memberikan keringanan pembayaran. Untuk pajak hotel melati hingga hotel bintang dua tidak dikenakan pajak untuk masa April hingga Juni. Dengan kata lain, Pemkot memberikan diskon 100%.

Baca Juga:
9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Untuk hotel bintang tiga ke atas tetap dikenakan pajak seperti biasa. Namun mereka mendapat kelonggaran waktu pembayaran. Adapun jumlah hotel bintang tiga ke atas yang ada di Kota Madiun hanya sebanyak 2 hotel.

“Besaran pajaknya (hotel bintang tiga ke atas) tetap sama. Hanya pembayaran bisa mundur sampai dengan akhir bulan berikutnya. Tetapi yang lainnya, bebas pajak 100% untuk tiga bulan itu,” sebut Sudandi.

Keringanan pajak juga diberikan untuk pelaku restoran, terutama warung makan hingga kafe yang beromzet di bawah Rp6 juta/bulan. Mereka mendapat keringanan hingga 100% untuk April, Mei dan Juni.

Baca Juga:
Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Namun, untuk restoran yang beromzet di atas Rp6 juta sampai dengan Rp300 juta mendapatkan keringanan 50% atau separuh dari pajak yang seharusnya dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Untuk mendapatkan fasilitas insentif pajak, Sudandi mengingatkan wajib pajak untuk mengajukan permohonan terlebih dahulu ke Bapenda. Nanti, formulir tersebut akan disediakan Bapenda sehingga wajib pajak tinggal mengisi.

“Setiap bulan, wajib pajak melaporkan pelaporan di kantor kami. Saat pelaporan bisa sekalian mengisi formulir permohonan insentif pajak daerah tersebut,” tuturnya sebagaimana dilansir dari Madiuntoday. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

04 Juni 2020 | 11:32 WIB

Apresiasi untuk daerah yang turut mendukung dengan memberikan insentif pajak daerah. Harapannya masyarakat daerah semakin patuh dan terbantu karena insentif ini.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?