KP2KP BENTENG

WP Salah Cantumkan Jenis Setoran, Kantor Pajak Sarankan Pemindahbukuan

Redaksi DDTCNews | Kamis, 13 April 2023 | 15:00 WIB
WP Salah Cantumkan Jenis Setoran, Kantor Pajak Sarankan Pemindahbukuan

Ilustrasi.

BENTENG, DDTCNews - Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Benteng memberikan konsultasi kepada bendahara Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Daratan terkait dengan pelaporan SPT Masa menggunakan e-Bupot.

Bendahara SKB Daratan Fitriani mengatakan bahwa dirinya mendatangi KP2KP Benteng untuk berkonsultasi terkait dengan kendala yang dialaminya ketika mengisi dan melaporkan SPT Masa memakai e-bupot instansi pemerintah.

"Saya mengalami kendala pada bagian pengisian bukti pembayaran. Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) yang saya input ditolak oleh aplikasi, padahal kode NTPN sudah sesuai," katanya dikutip dari situs web DJP, Kamis (13/4/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selanjutnya, Petugas dari KP2KP Benteng Muhammad Andika Permanajati melakukan pengecekan terkait dengan kendala yang disampaikan Bendahara SKB Daratan. Hasilnya, ternyata ada perbedaan jenis setor pajak yang dibayarkan dengan bukti potong yang dibuat melalui e-bupot.

Petugas lantas meminta Bendahara SKB Daratan untuk melakukan pemindahbukuan atas billing yang telah dibayarkan sehingga data dapat sesuai dengan bukti potong yang dibuat. Kendala pelaporan SPT Masa pun telah terselesaikan.

Andika menambahkan wajib pajak juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi secara daring melalui Whatsapp. Dengan adanya layanan konsultasi daring, ia berharap dapat membantu wajib pajak untuk konsultasi tanpa perlu datang ke kantor pajak.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Aplikasi e-bupot instansi pemerintah adalah perangkat lunak yang disediakan di laman milik DJP atau saluran tertentu yang ditetapkan oleh dirjen pajak yang dapat digunakan untuk membuat bukti pemotongan 21/26 instansi pemerintah.

Aplikasi e-bupot instansi pemerintah tersebut juga dapat dipakai untuk membuat bukti pemotongan atau pemungutan unifikasi instansi pemerintah, serta mengisi dan menyampaikan SPT 21/26 instansi pemerintah dan SPT unifikasi instansi pemerintah. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja