PEREKONOMIAN INDONESIA

World Bank Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2021 Jadi 3,7%

Dian Kurniati | Rabu, 29 September 2021 | 10:30 WIB
World Bank Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2021 Jadi 3,7%

Ilustrasi. Kantor Pusat Bank Dunia. 

JAKARTA, DDTCNews - World Bank menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 3,7%, dari 4,4% yang dirilis April lalu.

Wakil Presiden World Bank untuk Asia Timur dan Pasifik Manuela Ferro mengatakan pemulihan ekonomi wilayah Asia Timur dan Pasifik, termasuk Indonesia, mengalami kendala karena penyebaran Covid-19 varian Delta. Laporan World Bank East Asia and Pacific Economic Update yang berjudul 'Long Covid' pun menyebut kebijakan negara harus diarahkan untuk membantu para pelaku ekonomi untuk beradaptasi di tengah pandemi.

"Dalam jangka panjang, hanya reformasi yang lebih mendalam dapat mencegah melambatnya pertumbuhan dan meningkatnya kesenjangan," katanya, dikutip Rabu (29/9/2021).

Baca Juga:
Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Ferro mengatakan Covid-19 akan menimbulkan gangguan perekonomian dalam jangka waktu lama dan mungkin akan terus ada. Dalam jangka pendek, pandemi akan memperpanjang kesulitan manusia dan ekonomi jika adaptasi tidak bisa dilakukan.

Sementara dalam jangka panjang, Covid-19 bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan pelebaran kesenjangan pendapatan masyarakat.

Di sisi lain, pemulihan ekonomi di Asia Timur dan Pasifik belum merata. China diproyeksikan mampu tumbuh 8,5% pada tahun ini, sedangkan negara-negara lain masih akan tumbuh lebih lambat sebesar rata-rata 2,5%.

Baca Juga:
Diatur Ulang, Kriteria Piutang Pajak Tak Tertagih yang Bisa Dihapuskan

World Bank menyebut Indonesia bersama China dan Vietnam mulai pulih seperti sebelum pandemi. Namun, Kamboja, Malaysia, dan Mongolia baru akan mencapai situasi seperti sebelum pandemi pada 2022. Sementara Myanmar, Filipina, Thailand, serta banyak negara Pasifik baru pada 2023.

Kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat untuk mengendalikan Covid-19 dinilai menjadi menghambat pertumbuhan. Oleh karena itu, pendekatan testing, tracing, dan treatment (3T) harus diperkuat seiring dengan perluasan vaksinasi.

"Percepatan vaksinasi dan pengujian untuk mengendalikan infeksi Covid-19 dapat membangkitkan kegiatan ekonomi di negara-negara yang sedang berjuang pada awal pertengahan pertama 2022," ujar Ferro.

Dengan upaya-upaya tersebut, World Bank menilai pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Timur dan Pasifik akan membaik. Misalnya Indonesia, World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,2% pada 2022 dan 5,1% pada 2023. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Kamis, 30 Januari 2025 | 09:30 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Diatur Ulang, Kriteria Piutang Pajak Tak Tertagih yang Bisa Dihapuskan

BERITA PILIHAN
Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Kamis, 30 Januari 2025 | 11:11 WIB INFOGRAFIS PAJAK

9 Jenis Pajak Daerah yang Dipungut Pemkot Tarakan beserta Tarifnya

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak