PENERIMAAN PAJAK

Wamenkeu Anggito: Setoran Pajak Manufaktur dan Tambang Mulai Pulih

Muhamad Wildan | Kamis, 12 Desember 2024 | 10:30 WIB
Wamenkeu Anggito: Setoran Pajak Manufaktur dan Tambang Mulai Pulih

Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu saat memberikan paparan dalam acara APBN Kita. 

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan pajak dari sektor manufaktur dan pertambangan mulai membaik dalam tahun berjalan ini.

Realisasi penerimaan pajak sektor manufaktur hingga November 2024 tercatat Rp411,74 triliun, turun 4,3% dari periode yang sama tahun lalu. Meski begitu, tren penerimaan pajaknya terus membaik sejak kuartal III/2024 hingga saat ini.

"Industri pengolahan itu trennya positif," kata Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu, dikutip pada Kamis (12/12/2024).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Perbaikan kinerja penerimaan pajak dari sektor manufaktur didukung oleh beberapa subsektor, antara lain subsektor industri sepeda motor, kendaraan, dan rokok.

Sementara itu, realisasi penerimaan pajak dari sektor pertambangan hingga November 2024 tercatat Rp96,35 triliun, turun 37,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Penerimaan pajak dari sektor pertambangan sempat tumbuh dobel digit pada kuartal III/2024 hingga November 2024. Bahkan, pada Oktober 2024, setoran pajak sektor pertambangan tumbuh sebesar 80,4%.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Kemenkeu mencatat perbaikan kinerja pajak sektor pertambangan tersebut didukung kinerja positif dari subsektor pertambangan bijih logam.

Perlu diketahui, penerimaan pajak akhirnya tumbuh seusai terkontraksi dalam beberapa bulan terakhir ini. Penerimaan pajak pada Januari hingga November 2024 tercatat Rp1.688,93 triliun, tumbuh 1,05% dibandingkan dengan penerimaan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski demikian, realisasi penerimaan tersebut hanya 84,92% dari target penerimaan yang ditetapkan pada tahun ini senilai Rp1.989 triliun. Realisasi itu juga masih jauh dari outlook penerimaan 2024 senilai Rp1.921,9 triliun. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak