PP 23/2018

Wajib Pajak UMKM Setor PPh Final 0,5% Dianggap Sudah Lapor SPT Masa

Redaksi DDTCNews | Jumat, 24 Juni 2022 | 13:30 WIB
Wajib Pajak UMKM Setor PPh Final 0,5% Dianggap Sudah Lapor SPT Masa

Sejumlah pekerja mengolah kepiting isi yang dijual di Wijaya Crab, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (21/5/2022). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/rwa.

JAKARTA - Ditjen Pajak (DJP) kembali mengulas tentang kewajiban perpajakan bagi wajib pajak UMKM. Kali ini, wajib pajak UMKM yang peredaran brutonya sudah melebihi Rp500 juta per tahun diingatkan untuk menyetorkan PPh final 0,5% sesuai dengan PP 23/2018.

Mengenai mekanisme pelaporannya, wajib pajak UMKM yang sudah membayarkan PPh final 0,5% dianggap sudah lapor SPT Masa PPh 4 ayat (2). Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) yang tercantum dalam Surat Setoran Pajak (SSP) dianggap sebagai tanggal telah lapor SPT Masa.

"Bila peredaran brutonya sudah melebihi Rp500 juta jika Kakak sudah melakukan penyetoran PPh final 0,5%-nya maka dianggap sudah lapor SPT Masa PPh 4 ayat (2)," cuit DJP melalui akun Twitter @kring_pajak, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Penjelasan otoritas di atas menjawab pertanyaan dari netizen. Seorang wajib pajak UMKM melempar pertanyaan melalui media sosial terkait kewajiban perpajakan yang perlu dipenuhinya.

Wajib pajak yang bersangkutan mengaku memiliki usaha online dengan omzet di bawah Rp500 juta dalam 1 tahun pajak. "Bagaimana mekanisme pelaporan pajaknya? Mengingat ada keringanan pembayaran pajak dengan omzet di bawah Rp500 juta?" tanya netizen tersebut.

Merespons pertanyaan itu, DJP kembali membahas ketentuan Pasal 7 ayat (2a) UU PPh s.t.d.d UU 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang mengatur bahwa atas bagian omzet sampai dengan Rp500 juta dalam setahun pajak bagi wajib pajak orang pribadi UMKM tidak dikenai PPh final 0.5%.

Baca Juga:
Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

"Misal jika sampai dengan Juni, omzet Kakak genap Rp500 juta maka masih belum dikenai PPh Final, ketika omzet Kakak sudah melebihi Rp500 juta, atas kelebihannya tersebut silakan melakukan pembayaran untuk PPh final UMKM sesuai tarif 0,5% ya," jawab DJP.

Terkait pelaporan masanya, DJP menambahkan, tidak ada kewajiban lapor bagi wajib pajak orang pribadi yang menggunakan tarif PPh final UMKM yang peredaran brutonya masih di bawah Rp500 juta.

Perlu dicatat juga, apabila pada bulan tertentu wajib pajak tidak memiliki peredaran usaha maka tidak ada kewajiban untuk menyampaikan SPT Masa. Wajib pajak yang bersangkutan pun tidak perlu menyetorkan PPh final. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tempat Tinggal Berubah, Apakah Harus Pindah KPP Terdaftar?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN