ADMINISTRASI PAJAK

Wajib Pajak Meninggal Dunia Tapi Belum Lapor SPT, Tetap Dikenai Denda?

Redaksi DDTCNews | Senin, 16 Oktober 2023 | 12:30 WIB
Wajib Pajak Meninggal Dunia Tapi Belum Lapor SPT, Tetap Dikenai Denda?

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Sesuai dengan UU KUP sebagaimana telah diperbarui terakhir dengan UU 7/2021 tentang HPP, atas keterlambatan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan wajib pajak orang pribadi dikenai denda administrasi senilai Rp100 ribu.

Namun, ada beberapa kondisi yang membuat pengenaan denda administrasi tersebut tidak berlaku. Salah satunya, ketika wajib pajak yang bersangkutan meninggal dunia. Artinya, wajib pajak orang pribadi yang terlambat lapor SPT Tahunan tetapi meninggal dunia maka terhadapnya tak dikenai denda.

"Pengenaan sanksi administrasi berupa denda tidak dilakukan terhadap ... wajib pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia," bunyi Pasal 7 ayat (2) UU KUP, dikutip pada Senin (16/10/2023).

Baca Juga:
Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Selain meninggal dunia, masih ada beberapa kondisi lain yang membuat WP OP tidak dikenai denda keterlambatan lapor SPT Tahunan. Di antaranya, wajib pajak orang pribadi sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak orang pribadi berstatus sebagai warga negara asing (WNA) yang tidak tinggal lagi di Indonesia.

Namun, perlu dicatat bahwa selain kondisi di atas tidak ada klausul yang membatasi seorang wajib pajak yang telah meninggal dunia tidak dapat dilakukan pemeriksaan, selama belum melewati daluwarsa.

Bahkan, secara umum proses penghapusan NPWP karena meninggal dunia juga perlu melalui proses pemeriksaan.

Baca Juga:
Tahun Baru, PTKP Baru? Catatan bagi yang Baru Menikah atau Punya Anak

Kewajiban perpajakan wajib pajak yang meninggal dunia tetap dilaksanakan selama warisan belum terbagi, dengan diwakilkan oleh ahli waris.

"Jika ada sanksi atau kewajiban lain maka akan diwakilkan oleh ahli waris," cuit contact center Ditjen Pajak (DJP). (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 09:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tahun Baru, PTKP Baru? Catatan bagi yang Baru Menikah atau Punya Anak

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 14:00 WIB KELAS PPN

Konsep PPN, Deviasi, dan Isu Kenaikan PPN 12%

Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:30 WIB LAPORAN BELANJA PERPAJAKAN

Masih Ada Fasilitas Kepabeanan Tak Dimanfaatkan, DJBC Beri Penjelasan

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 168/2023

Penghitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap untuk Masa Pajak Desember

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Analisis Kesebandingan dalam Tahapan Penerapan PKKU

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jamin Stimulus Ekonomi Efektif, Birokrasi Penyaluran Perlu Dipermudah

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Maret 2024: Pemerintah Rilis Ketentuan Baru terkait Akuntansi Koperasi

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Reformasi Berkelanjutan DJBC, Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci

Jumat, 27 Desember 2024 | 09:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tahun Baru, PTKP Baru? Catatan bagi yang Baru Menikah atau Punya Anak