ADMINISTRASI PAJAK

Wajib Pajak Diimbau Waspadai Email Palsu yang Mengatasnamakan DJP

Muhamad Wildan | Selasa, 22 Maret 2022 | 14:25 WIB
Wajib Pajak Diimbau Waspadai Email Palsu yang Mengatasnamakan DJP

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) mengimbau wajib pajak untuk dapat mewaspadai surat elektronik atau e-mail dengan domain palsu yang seolah-olah dikirim oleh Ditjen Pajak (DJP).

DJP pun mengunggah contoh e-mail palsu tersebut melalui Twitter dengan akun @DitjenPajakRI. Apabila menerima e-mail sejenis, sambung DJP, wajib pajak diimbau untuk dapat mengabaikan e-mail palsu tersebut.

"Waspada apabila mendapatkan e-mail dari domain palsu, silakan abaikan atau konfirmasi ulang ke KPP," tulis DJP melalui @DitjenPajakRI, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga:
DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Dalam contoh kasus yang diunggah DJP, tampak wajib pajak menerima email imbauan yang seakan-akan dikirimkan secara resmi DJP. Namun, e-mail tersebut dikirimkan oleh [email protected]. Adapun alamat e-mail resmi DJP menggunakan domain pajak.go.id.

Dalam e-mail palsu tersebut, wajib pajak dinyatakan kurang bayar dan diminta untuk melakukan konfirmasi. Bila tidak dilakukan, wajib pajak disebut akan dikenai denda Rp100.000 per bulan dan NPWP akan dinonaktifkan secara sementara.

Bila wajib pajak mengakses tautan tersebut, wajib pajak diarahkan ke laman yang menyerupai DJP Online dengan alamat www.webfun.website. Alamat tersebut jelas palsu mengingat alamat DJP Online yang resmi adalah djponline.pajak.go.id.

"#KawanPajak juga bisa menghubungi @kring_pajak 1500200 dan/atau mengirimkan e-mail ke [email protected] untuk melakukan konfirmasi apabila mendapatkan e-mail penipuan ini," tulis DJP. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP