KINERJA FISKAL

Waduh, Kinerja Penerimaan PPh Wajib Pajak Badan Paling Terpuruk

Dian Kurniati | Rabu, 18 Maret 2020 | 16:30 WIB
Waduh, Kinerja Penerimaan PPh Wajib Pajak Badan Paling Terpuruk

Gedung DJP.

JAKARTA, DDTCNews—Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak penghasilan (PPh) dari Wajib Pajak Badan paling terpuruk di antara realisasi penerimaan dari jenis pajak lainnya dalam dua bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan data Kemenkeu per Februari 2020, penerimaan PPh pasal 25 atau WP badan anjlok 20% menjadi Rp20,2 triliun dari periode yang sama tahun lalu. Disusul, PPN Impor turun 12% menjadi Rp23,6 triliun dan PPh 22 Impor turun 11% menjadi Rp8 triliun.

“Penerimaan pajak dari PPh Pasal 25 turun 20% setelah pada periode yang sama tahun lalu sempat tumbuh 40,5% (yoy Februari 2019),” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi video APBN Kita, Rabu (18/3/2020).

Baca Juga:
Ditopang Pajak Penerangan Jalan dan PBB-P2, Pajak Daerah Tembus Target

Sementara jenis penerimaan pajak yang masih tumbuh positif di antaranya seperti PPh Pasal 21 yang tumbuh 4,39% menjadi Rp25,56 triliun. PPh Orang Pribadi naik 19% menjadi Rp1,02 triliun.

Kemudian, PPh Pasal 26 atau penerimaan dari PPh Wajib Pajak Luar Negeri yang tumbuh 9% menjadi Rp5,33 triliun, PPh Final naik 10,5% menjadi Rp19,32 triliun dan PPN Dalam Negeri naik 5% menjadi Rp30,64 triliun.

“Tingginya pertumbuhan PPh OP Februari 2020 disebabkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi masih terjaga pasca amnesti pajak. Pada periode yang sama tahun lalu kenaikannya mencapai 28,19%,” jelas Sri Mulyani.

Baca Juga:
Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Untuk diketahui, realisasi penerimaan pajak selama dua bulan pertama pada 2020 tercatat menurun 5% menjadi Rp152,9 triliun. Adapun realisasi tersebut sekitar 9,3% terhadap target APBN 2020 senilai Rp1.642,6 triliun.

Realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 29 Februari 2020 tercatat senilai Rp25 triliun atau 11,25 dari target Rp223,1 triliun. Realisasi ini mencatatkan pertumbuhan 51,5% dari realisasi periode yang sama tahun lalu Rp16,5 triliun.

Jika diakumulasi, realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp178 triliun atau 9,5% dari target dalam APBN Rp1.865,7 triliun. Performa ini hanya mencatatkan pertumbuhan 0,3% dari realisasi akhir Februari 2019 senilai 177,4%. (rig)



Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 27 Desember 2024 | 16:30 WIB KABUPATEN KUDUS

Ditopang Pajak Penerangan Jalan dan PBB-P2, Pajak Daerah Tembus Target

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

NIB Pelaku Usaha Bisa Berlaku Jadi ‘Kunci’ Akses Kepabeanan, Apa Itu?

Jumat, 27 Desember 2024 | 17:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA SELATAN I

Tak Setor PPN Rp679 Juta, Direktur Perusahaan Dijemput Paksa

Jumat, 27 Desember 2024 | 17:00 WIB KILAS BALIK 2024

April 2024: WP Terpilih Ikut Uji Coba Coretax, Bonus Pegawai Kena TER

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN MONETER

2025, BI Beli SBN di Pasar Sekunder dan Debt Switch dengan Pemerintah

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:30 WIB KABUPATEN KUDUS

Ditopang Pajak Penerangan Jalan dan PBB-P2, Pajak Daerah Tembus Target

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Harga Tiket Turun, Jumlah Penumpang Pesawat Naik 2,6 Persen

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Pedagang Gunakan QRIS untuk Pembayaran, Konsumen Bayar PPN 12 Persen?

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?