AMERIKA SERIKAT

Waduh! Credit Suisse Ketahuan Bantu WP di AS Lakukan Pengelakan Pajak

Muhamad Wildan | Kamis, 30 Maret 2023 | 09:45 WIB
Waduh! Credit Suisse Ketahuan Bantu WP di AS Lakukan Pengelakan Pajak

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Hasil investigasi oleh Komite Keuangan Senat AS menunjukkan Credit Suisse telah turut serta membantu wajib pajak AS mengelak dari kewajiban pembayaran pajak.

Dalam hasil investigasi tersebut, Credit Suisse disebut tidak mengungkapkan informasi terkait 23 rekening dengan nilai aset masing-masing mencapai US$20 juta atau lebih kepada otoritas pajak AS, Internal Revenue Service (IRS).

"Pada 2014, Credit Suisse telah berjanji untuk tidak memfasilitasi pengelakan pajak. Investigasi ini menunjukkan Credit Suisse tidak menepati janji tersebut," ujar Ketua Komite Keuangan Senat AS Ron Wyden, dikutip Kamis (30/3/2023).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selanjutnya, Credit Suisse juga disebut telah memfasilitasi keluarga berkewarganegaraan ganda untuk melakukan transaksi aset senilai US$100 juta dari AS ke bank lain di Swiss tanpa menyampaikan pemberitahuan kepada Kementerian Kehakiman AS.

"Dengan mengirimkan aset ke bank lain tanpa memberitahu Kementerian Kehakiman, Credit Suisse telah memfasilitasi pengelakan pajak selama hampir 1 dekade terakhir," tulis Komite Keuangan AS dalam keterangan resminya.

Terakhir, Credit Suisse juga diketahui telah secara sengaja membantu seorang wajib pajak AS menyembunyikan harta senilai US$220 juta dari IRS. Hal ini bertentangan dengan Foreign Account Tax Compliance Act (FATCA).

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Berdasarkan hasil investigasi Komite Keuangan Senat AS, kewarganegaraan ganda memberikan ruang bagi wajib pajak untuk melakukan pengelakan pajak.

Orang kaya berkewarganegaraan ganda dapat menyembunyikan asetnya dengan cara menggunakan paspor non-AS untuk membuka rekening. Akibatnya, aset yang tersimpan dalam rekening tersebut tidak perlu diungkapkan kepada pemerintah AS sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Wyden pun mengatakan Credit Suisse beserta karyawan yang terlibat dalam memfasilitasi pengelakan pajak harus dijatuhi sanksi pidana. "Bankir yang turut serta dalam skema ini juga harus ditindak. Mereka yang memfasilitasi pengelakan pajak tidak boleh diloloskan tanpa ada hukuman," ujar Wyden. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja