AMERIKA SERIKAT

Wacana Pajak Kekayaan Bergulir, Bos Amazon Bisa Kena Pajak U$2 Miliar

Muhamad Wildan | Sabtu, 13 Februari 2021 | 09:01 WIB
Wacana Pajak Kekayaan Bergulir, Bos Amazon Bisa Kena Pajak U$2 Miliar

CEO Amazon Jeff Bezos. (Foto: Shutterstock/thetyee.ca)

SEATTLE, DDTCNews - Mantan CEO Amazon Jeff Bezos bisa menanggung beban pajak sebesar US$2 miliar per tahun bila parlemen negara bagian Washington benar-benar mengesahkan rancangan beleid pajak kekayaan.

Tak hanya Bezos, orang-orang kaya yang tinggal di Washington seperti Pendiri Microsoft Bill Gates, mantan istri Bezos yakni MacKenzie Scott, dan mantan CEO Microsoft Steve Ballmer juga akan menanggung beban yang besar akibat pajak tersebut.

"Empat orang tersebut diperkirakan akan menyumbang 97% dari total potensi penerimaan dari pajak kekayaan bila pajak tersebut benar-benar diterapkan," tulis Vice President of State Projects Tax Foundation Jared Walczak dalam artikelnya, dikutip Selasa (9/2/2021).

Baca Juga:
Trump Janji Hentikan Pemajakan Berganda Atas Warga AS di Luar Negeri

Merujuk pada laporan cnbc.com, Bezos memiliki kekayaan mencapai US$200 miliar, sedangkan Gates diperkirakan memiliki kekayaan hingga US$135 miliar. Bila tarif pajak kekayaan sebesar 1% benar-benar dikenakan, maka pajak yang dikenakan bisa mencapai US$1,3 miliar.

Adapun Ballmer dan Scott diperkirakan hanya akan membayar pajak kekayaan masing-masing sebesar US$870 juta dan US$600 juta bila pajak tersebut benar-benar dikenakan.

Seperti diketahui, pajak kekayaan di Washington rencananya akan dikenakan dengan tarif 1% atas setiap kekayaan di atas US$1 miliar. Wacana pajak kekayaan ini mulai bergulir di parlemen negara bagian dan awalnya diusulkan oleh anggota parlemen dari Partai Demokrat, Noel Frame.

Baca Juga:
Minta Perusahaan Bangun Pabrik di AS, Trump Rancang Bea Masuk Tinggi

Menurut Walczak, rencana pengenaan pajak kekayaan ini adalah wacana yang mubazir. Pasalnya, orang kaya yang berpotensi dikenai pajak ini cukup pindah tempat tinggal ke negara bagian lain guna menghindari pajak kekayaan tersebut.

Pada ujungnya, kebijakan ini malah berpotensi menggerus penerimaan pajak. "Migrasi tersebut tidak hanya menggagalkan tujuan pengenaan pajak kekayaan, melainkan juga akan menggerus basis pajak Washington lainnya," tulis Walczak.

Walczak mengatakan orang-orang kaya di Washington selama ini telah memberikan sumbangsih besar terhadap penerimaan baik bagi negara bagian maupun bagi pemerintah pada tingkat lokal. Oleh karena itu, pengenaan pajak kekayaan masih belum diperlukan. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

13 Februari 2021 | 21:47 WIB

Pengenaan pajak kekayaan di Amerika Serikat masih perlu pertimbangan yang lebih matang sebelum diterapkan secara resmi karena pengenaan pajak ini berpotensi mendorong orang kaya berpindah domisili ke negara tax haven yang tentunya malah akan merugikan Amerika Serikat. Selain itu banyaknya jenis aset yang dimiliki oleh kaya sehingga aset tersebut sulit dideteksi dan dipajaki secara efektif juga perlu menjadi perhatian pemerintah Amerika Serikat.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Hentikan Pemajakan Berganda Atas Warga AS di Luar Negeri

Rabu, 16 Oktober 2024 | 16:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Minta Perusahaan Bangun Pabrik di AS, Trump Rancang Bea Masuk Tinggi

Senin, 30 September 2024 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Perusahaan Pindah Pabrik ke Luar AS, Trump Bakal Kenai Bea Masuk 200%

Minggu, 29 September 2024 | 13:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Kamala Harris Janjikan Insentif Pajak untuk Sektor Manufaktur

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN