PEREKONOMIAN INDONESIA

Utang Luar Negeri Indonesia Capai 34% PDB

Redaksi DDTCNews | Selasa, 18 Desember 2018 | 11:49 WIB
Utang Luar Negeri Indonesia Capai 34% PDB

Ilustrasi Bank Indonesia. 

JAKARTA, DDTCNews – Rasio utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto pada akhir Oktober 2018 berada di kisaran 34%.

Bank Indonesia (BI) memaparkan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Oktober 2018 tercatat senilai US$360,5 miliar. ULN tersebut terbagi atas utang pemerintah dan bank sentral senilai US$178,3 miliar dan utang swasta termasuk BUMN senilai US$182,2 miliar.

ULN Indonesia pada akhir Oktober 2018 itu mengalami kenaikan 5,3% (year on year/yoy). Kenaikan itu lebih tinggi dari posisi bulan sebelumnya 4,2% (yoy). Secara total, rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) sekitar 34%.

Baca Juga:
BI Buka Ruang untuk Kembali Turunkan Suku Bunga

“Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers,” tulis BI melalui keterangan resmi, seperti dikutip pada Selasa (18/12/2018).

BI melihat struktur ULN Indonesia masih tetap sehat. Ini dikarenakan ULN berjangka panjang masih mendominasi sekitar 86,9% dari total ULN. BI mengaku akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk memantau perkembangan ULN dan mengoptimalkan peran untuk mendukung pembiayaan pembangunan tanpa memunculkan risiko pada stabilitas ekonomi.

Posisi ULN pemerintah pada akhir Oktober 2018 senilai US$175,4 miliar atau tumbuh 3,3% (yoy). Kendati pertumbuhannya lebih tinggi dari bulan sebelumnya 2,2%, nilai nominal ULN pemerintah pada Oktober 2018 lebih rendah dari posisi September 2018 senilai US$176,1 miliar.

Baca Juga:
Inflasi Diekspektasikan Rendah, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

“Penurunan tersebut terutama disebabkan turunnya posisi pinjaman dan SBN [surat berharga negara] yang dimiliki oleh investor asing,” imbuh BI.

Sementara, ULN swasta pada akhir Oktober 2018 mengalami pertumbuhan 7,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan posisi per akhir bulan sebelumnya 6,7% (yoy). BI memaparkan kenaikan ULN ini terutama didorong oleh pertumbuhan ULN sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA).

ULN swasta ini sebagian besar dimiliki oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor LGA, serta sektor pertambangan dan penggalian. Kontribusi keempat sektor itu mencapai 72,9% dari total ULN swasta. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 28 Januari 2025 | 08:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Buka Ruang untuk Kembali Turunkan Suku Bunga

Rabu, 15 Januari 2025 | 16:25 WIB KEBIJAKAN MONETER

Inflasi Diekspektasikan Rendah, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

Sabtu, 11 Januari 2025 | 13:37 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Tak Patuhi Aturan DHE SDA, DJBC Blokir Layanan Ekspor 176 Perusahaan

Kamis, 09 Januari 2025 | 15:00 WIB KINERJA MONETER

Efek Pajak hingga Utang, Cadangan Devisa Naik Jadi US$155,7 Miliar

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya