AMERIKA SERIKAT

Trump Desak Partai Republik Setujui Perombakan Pajak

Redaksi DDTCNews | Jumat, 17 November 2017 | 10:28 WIB
Trump Desak Partai Republik Setujui Perombakan Pajak

WASHINGTON D.C, DDTCNews – Presiden Amerika Donald Trump hari Kamis (16/11) mendesak diberlakukannya adopsi perombakan undang-undang pajak yang rumit ketika ia bertemu dengan kaukus mayoritas Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak lama menjelang pemungutan suara mengenai masalah ini.

Para pemimpin Partai Republik di DPR telah menyuarakan optimisme akan punya cukup suara untuk menyetujui perubahan yang akan mengurangi tingkat pajak perusahaan Amerika dari 35%, salah satu tingkat pajak yang tertinggi di dunia, menjadi 20% dan memotong pajak jutaan warga kelas menengah.

Langkah tersebut akan menambah USD1,5 triliun pada utang jangka panjang negara USD20 triliun dolar. Trump, tanpa pencapaian legislatif penting dalam 10 bulan pertamanya menjabat, mendesak Kongres untuk melakukan perombakan pajak menjelang Natal tanggal 25 Desember.

Baca Juga:
Sri Mulyani Waspadai Dampak Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia

Namun, perubahan pajak itu kontroversial dan tidak ada anggota parlemen dari Partai Demokrat yang mengumumkan dukungan mereka. Para pemimpin Partai Republik di Senat mengajukan rencana pajak sendiri, namun nasibnya tidak pasti, dengan anggota Partai Republik hanya punya mayoritas 52 melawan 48 suara.

Senator Ron Johnson dari Wisconsin hari Rabu menjadi senator Partai Republik pertama yang mengumumkan tentangannya terhadap versi perubahan Senat dan DPR karena tidak memberikan potongan pajak yang cukup untuk membantu usaha kecil.

Partai Demokrat menentang upaya pemotongan pajak Partai Republik, yang dikatakan sangat menguntungkan pembayar pajak terkaya di Amerika, tanpa cukup membantu orang-orang yang menghasilkan uang lebih sedikit.

Baca Juga:
Presidensi Trump Berefek ke Investasi, RI Selaraskan Insentif Pajak

Hampir setiap pembayar pajak Amerika akan terpengaruh oleh perubahan yang sedang dipertimbangkan itu. Namun, seperti dilansir dari voa perombakan itu mengalami banyak hambatan di Kongres sehingga rakyat terus mendesak apakah mereka akan mendapatkan pemotongan pajak atau tidak.

Trump dalam akun Twitter-nya mengatakan, "Potongan pajak makin dekat!" Tapi ia meremehkan anggota DPR Partai Demokrat yang menolak dukungan mereka, dengan mengatakan, "Mengapa Demokrat melawan pemotongan pajak besar-besaran untuk kelas menengah dan bisnis (pekerjaan)? Alasannya: Mengacaukan dan Menunda!". (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 15 Desember 2024 | 13:13 WIB PEREKONOMIAN GLOBAL

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia

Sabtu, 07 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Presidensi Trump Berefek ke Investasi, RI Selaraskan Insentif Pajak

Minggu, 01 Desember 2024 | 15:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Ancam BRICS dengan Bea Masuk 100 Persen, Ternyata Ini Sebabnya

Sabtu, 30 November 2024 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:30 WIB LAPORAN BELANJA PERPAJAKAN

Masih Ada Fasilitas Kepabeanan Tak Dimanfaatkan, DJBC Beri Penjelasan

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 168/2023

Penghitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap untuk Masa Pajak Desember

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Analisis Kesebandingan dalam Tahapan Penerapan PKKU

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jamin Stimulus Ekonomi Efektif, Birokrasi Penyaluran Perlu Dipermudah

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Maret 2024: Pemerintah Rilis Ketentuan Baru terkait Akuntansi Koperasi

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Reformasi Berkelanjutan DJBC, Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci

Jumat, 27 Desember 2024 | 09:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tahun Baru, PTKP Baru? Catatan bagi yang Baru Menikah atau Punya Anak

Jumat, 27 Desember 2024 | 09:07 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Coretax Diterapkan 1 Januari 2025, PKP Perlu Ajukan Sertel Baru