BERITA PAJAK HARI INI

Titik Temu Pemerintah & Pebisnis Soal Cukai Hasil Tembakau

Awwaliatul Mukarromah | Rabu, 24 Oktober 2018 | 09:41 WIB
Titik Temu Pemerintah & Pebisnis Soal Cukai Hasil Tembakau

JAKARTA, DDTCNews – Pembicaraan antara pelaku industri dan pemerintah terkait kebijakan cukai hasil tembakau (CHT) yang akan diterapkan tahun depan mulai membuahkan hasil. Kabar tersebut mewarnai media nasional pagi ini, Rabu (24/10).

Terdapat dua poin penting, yaitu kebijakan tarif CHT tahun depan cenderung konservatif, dengan kata lain kenaikannya tidak jauh dari kenaikan tahun ini di kisaran 10%. Selain itu, harga jual eceran (HJE) dikabarkan bakal lebih tinggi dibandingkan kenaikan tarif CHT.

Kabar lainnya datang dari Bank Indonesia yang memperkirakan kinerja ekonomi kuartal III/2018 akan tumbuh melambat seiring dengan rendahnya net ekspor Indonesia.

Baca Juga:
Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Dari sisi global, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan akan memangkas pajak penghasilan (PPh) untuk masyarakat kelas menengah sebesar 10%.

Berikut ulasan berita selengkapnya:

  • Pelaku Usaha dan Pemerintah Capai Titik Temu

Plt. Direktur Teknis dan Fasilitas Ditjen Bea dan Cukai Nugroho Wahyu Widodo membenarkan dua poin kebijakan di atas. Namun demikian, hal itu belum mendapat persetujuan menteri keuangan. Sejauh ini, baik DJBC maupun Badan Kebijakan Fiskal telah menampung masukan yang pro maupun kontra. Umumnya, pihak yang kontra meminta harga rokok naik menjadi Rp70 ribu/bungkus, konsistensi terkait simplifikasi layer, merevisi UU Cukai, dan penetapan alokasi dana bagi hasil CHT untuk kesehatan.

Baca Juga:
Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah
  • BI: Ekonomi Melambat

Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara mengungkapkan bank sentral memperkirakan ekonomi akan tumbuh sekitar 5,1% atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Menurutnya, penurunan net ekspor terjadi di beberapa komoditas unggulan Indonesia, seperti pertanian dan pertambangan. Kondisi ini diikuti pertumbuhan impor yang relatif kuat seiring dengan kebutuhan pembangunan infrastruktur jangka panjang di dalam negeri.

  • Trump Pangkas PPh

Trump menyebutkan pemerintahannya tengah mempelajari rencana pemotongan pajak yang akan diterapkan mulai November mendatang. Desember tahun lalu, Trump memangkas pajak perusahaan menjadi 21% dari 35% dan mengurangi beban pajak untuk sebagian besar individu secara sementara.

  • Tantangan Berat Menuju Defisit Rp0

Ambisi pemerintah untuk menekan defisit keseimbangan primer hingga Rp0 memiliki tantangan berat berupa kondisi perekonomian global dan domestik yang masih akan menekan APBN 2019. Sebagai langkah awal, pemerintah mematok target keseimbangan primer 2019 pada angka defisit Rp21 triliun. Defisit terjadi mulai sejak 2012 sebesar 0,16% dari PDB dan meningkat pada 2015 menjadi 1,23% dari PDB, tertinggi sejak 2012. Salah satu penyebabnya adalah shortfall penerimaan pajak yang cukup lebar yakni hanya 81,5% dari target APBNP 2015 senilai Rp1.294 triliun.

  • DKI Sumbang 17% Ekonomi RI

BI mengklaim Ibu Kota Jakarta berkontribusi besar atau 17% terhadap perekonomian nasional. Sementara itu, penanaman modal juga sudah mendekati rencana pembangunan jangka menengah daerah dengan realisasi sebesar Rp81,1 triliun sepanjang Januari-Oktober 2018. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:30 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Kejar Kepatuhan Pajak Pelaku UMKM, DJP Perluas ‘Pendampingan’ BDS

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 13:00 WIB CORETAX SYSTEM

Setelah Diimplementasikan, DJP Akan Tetap Sediakan Edukasi Coretax

Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

4 Kunci Strategis Cegah Sengketa Pajak, Selengkapnya Baca Buku Ini

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Piloting Modul Impor-Ekspor Barang Bawaan Penumpang Tahap III Dimulai

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dasar DJP dalam Menetapkan Status Suspend terhadap Sertel Wajib Pajak

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo