ADMINISTRASI PAJAK

Tidak Bisa Hadir dalam Pemeriksaan, WP Bisa Ajukan Reschedule

Redaksi DDTCNews | Senin, 14 Oktober 2024 | 14:00 WIB
Tidak Bisa Hadir dalam Pemeriksaan, WP Bisa Ajukan Reschedule

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Wajib pajak dapat mengajukan perubahan jadwal pemeriksaan lapangan kepada petugas pemeriksa pajak setelah mendapatkan surat pemberitahuan pemeriksaan lapangan atau surat panggilan.

Pemeriksa Pajak dari KPP Badung Selatan Bunga Permata Ayu Carnadia menyarankan wajib pajak yang mendapatkan surat pemberitahuan atau panggilan untuk berkomunikasi dengan pemeriksa perihal kesanggupan atau ketidaksanggupan mereka untuk hadir dalam pemeriksaan.

“Permintaan reschedule itu sangat memungkinkan. Untuk itu, ketika mendapat surat pemberitahuan dan surat panggilan, sebisa mungkin komunikasikan dengan pemeriksa,” katanya di media sosial, dikutip pada Senin (14/10/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Lebih lanjut, wajib pajak yang telah mendapat surat pemberitahuan pemeriksaan lapangan tidak diperbolehkan untuk melakukan pembetulan SPT untuk masa pajak atau tahun yang sedang diperiksa.

Saat memenuhi panggilan pemeriksaan, wajib pajak harus hadir secara langsung dan tidak dapat dikuasakan. Untuk wajib pajak badan harus dihadiri oleh pengurus. Apabila wajib pajak badan dalam proses likuidasi kehadiran dapat dilakukan oleh likuidator.

Selanjutnya, bagi wajib pajak orang pribadi yang masih di bawah umur, dapat dihadiri oleh orang tua atau pengampu.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Melalui agenda panggilan tersebut, wajib pajak akan diberikan penjelasan mengenai alasan dan tujuan pemeriksaan, langkah-langkah yang perlu dilakukan, serta hak dan kewajiban wajib pajak dalam proses pemeriksaan. Selain itu, informasi mengenai durasi pemeriksaan juga akan disampaikan.

Pemeriksa pajak juga akan mengajukan beberapa pertanyaan. Misal, bagaimana proses kegiatan usaha wajib pajak dan proses bisnis wajib pajak, dan penambahan aset dalam tahun pajak bersangkutan, dan lain sebagainya.

Hasil dari agenda tersebut akan dituangkan dalam berita acara pemberian keterangan. Selain itu, berita acara yang menyatakan pertemuan dengan wajib pajak telah dilaksanakan juga akan diterbitkan. Jika wajib pajak tidak hadir maka akan dibuat berita acara ketidakhadiran.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Pemeriksa pajak juga akan menerbitkan surat yang berisi permintaan peminjaman beberapa dokumen yang diperlukan dari wajib pajak. Wajib pajak harus memenuhi permintaan ini dalam jangka waktu 1 bulan.

Kemudian, pemeriksa akan melakukan pengujian. Hasil pemeriksaan harus diberitahukan kepada wajib pajak melalui penyampaian Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) yang dilampiri dengan daftar temuan hasil pemeriksaan, serta mencantumkan dasar hukum atas temuan tersebut.

Wajib pajak harus merespon surat tersebut secara tertulis dalam jangka waktu 7 hari kerja. Jika diperlukan, wajib pajak dapat meminta perpanjangan 3 hari kerja, asalkan permohonan perpanjangan disampaikan dalam kurun waktu 7 hari tersebut. (Syallom Aprinta Cahya Prasdani/rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja