KEBIJAKAN PEMERINTAH

The Fed Naikkan Suku Bunga, Menkeu Waspadai Dampaknya ke Arus Modal

Dian Kurniati | Kamis, 22 September 2022 | 14:45 WIB
The Fed Naikkan Suku Bunga, Menkeu Waspadai Dampaknya ke Arus Modal

Menteri Keuangan Sri Mulyani. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan seluruh negara perlu mewaspadai dampak kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin oleh bank sentral AS atau The Fed terhadap arus keluar modal asing (capital outflow).

Sri Mulyani mengatakan kenaikan suku bunga The Fed biasanya akan menyebabkan capital outflow pada negara-negara berkembang. Namun, ia memandang kondisi perekonomian Indonesia sejauh ini relatif kuat di tengah di tengah risiko tersebut.

"Kita tetap harus waspada terhadap kemungkinan gejolak dari capital flow itu karena kenaikan suku bunga yang sangat hawkish," katanya, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga:
Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini

Sri Mulyani menuturkan kenaikan suku bunga The Fed telah sesuai dengan prediksinya. Tingginya tingkat inflasi di AS hingga 8,3% pada Agustus 2022 sudah diramalkan akan direspons The Fed dengan menaikkan suku bunga.

The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin menjadi 3%-3,25%. Kebijakan itu diperkirakan masih akan berlanjut hingga laju inflasi di AS telah terkendali.

Kenaikan tingkat inflasi memang sedang menjadi ancaman besar bagi sejumlah negara, termasuk AS. Saat The Fed masih agresif menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi, negara berkembang juga perlu mewaspadai risiko capital outflow.

Baca Juga:
DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

"Mungkin setiap negara harus makin memperkuat saja keamanan dan resiliensinya mereka. Tentu yang pertama adalah neraca pembayaran mereka," ujar Sri Mulyani.

Menkeu menjelaskan kondisi perekonomian Indonesia saat ini tergolong baik di tengah tren kenaikan harga komoditas pangan dan energi. Neraca perdagangan juga masih surplus selama 28 bulan berturut-turut dan cadangan devisa juga relatif stabil. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Siapa Saja Sih, yang Bisa Ditunjuk Jadi PIC di Coretax? Ini Jawabnya

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Diskon Tiket Pesawat Ada Lagi Saat Lebaran, Upaya Kendalikan Inflasi

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik