KOTA PALOPO

Terdampak Corona, Setoran Pajak di Kota Ini Sudah Tergerus 50%

Redaksi DDTCNews | Minggu, 05 April 2020 | 06:00 WIB
Terdampak Corona, Setoran Pajak di Kota Ini Sudah Tergerus 50%

Ilustrasi.

PALOPO, DDTCNews—Pendapatan asli daerah di Kota Palopo, Sulawesi Selatan mulai terdampak dengan adanya pandemi Corona. Penerimaan dari pajak daerah mengalami penurunan tajam pada Maret 2020.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) kota Palopo Abdul Waris mengatakan geliat ekonomi Palopo mulai menurun. Imbasnya, setoran pajak daerah tergerus cukup signifikan hingga saat ini

“Rata-rata ada penurunan sekitar 50% dari sektor pajak daerah,” katanya Jumat (3/4/2020).

Baca Juga:
Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Abdul menyatakan penurunan paling terasa terjadi pada penerimaan pajak hotel dan restoran. Menurutnya, pembatasan mobilitas warga membuat omset usaha hotel dan restoran menjadi jeblok mulai bulan lalu.

Setoran pajak hotel dan restoran sendiri merupakan andalan Pemkot dalam menggenjot PAD. Kondisi tersebut juga membuat Pemkot harus pasrah mengingat aktivitas masyarakat di luar rumah memang perlu untuk dikurangi.

Abdul mengaku penerimaan pajak hotel dan restoran pajak Maret 2020 berkisar di angka Rp300 juta. Hal ini jauh dari realisasi bulan sebelumnya yang berhasil diraup Pemkot sebesar Rp600 juta.

Baca Juga:
Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

“Penurunan ini hampir semua sektor. Perekonomian di kota Palopo ikut terdampak dengan adanya surat edaran Wali Kota dan pembatasan sosial. Kami tentu berharap kesehatan warga tetap terjaga,” jelas Abdul.

Dia mengaku masyarakat relatif patuh atas imbauan Pemkot untuk menjalankan segala aktivitas dari rumah. Namun demikian, kegiatan ekonomi di Palopo tak sepenuhnya terhenti dengan adanya pandemi ini.

Berbelanja dan memesan makanan di restoran masih terus meningkat. Langkah ini akan menjadi solusi jangka pendek agar roda ekonomi tetap berjalan, tanpa harus mengorbankan kesehatan masyarakat.

“Kami tentu waswas jika Corona ini berlangsung lama karena semua lini tergerus. Kami di Bapenda sedang mencari solusi terbaik agar PAD Palopo tetap terjaga, dan dampak inflasi bisa diminimalisir,” tutur Abdul dilansir Koran Seruya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:13 WIB KANWIL DJP JAKARTA KHUSUS

Jelang Tutup Tahun, Realisasi Pajak Kanwil Khusus Capai 95% Target

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 14:00 WIB PROVINSI DAERAH KHUSUS JAKARTA

Opsen Pajak Kendaraan Tidak Berlaku di Jakarta, Ternyata Ini Sebabnya

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra