HUNGARIA

Terapkan Windfall Tax, Negara Ini Dapat Setoran Rp8,85 triliun

Vallencia | Minggu, 19 Juni 2022 | 14:30 WIB
Terapkan Windfall Tax, Negara Ini Dapat Setoran Rp8,85 triliun

Ilustrasi. Suasana upacara pelantikan Presiden baru Hungaria Katalin Novak, di Kossuth Square di Budapes, Hungaria, Sabtu (14/5/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Bernadett Szabo/AWW/djo

BUDAPEST, DDTCNews – Pemerintah Hungaria diestimasikan meraup penerimaan hingga EUR575 juta atau setara dengan Rp8,85 triliun seiring dengan implementasi windfall tax atas penghasilan dari perusahaan-perusahaan energi.

Analisis Eurointelligence Jack Smith mengatakan Pemerintah Hungaria baru-baru ini mengenalkan windfall tax sebesar 25% terhadap penghasilan yang didapat dari selisih antara harga minyak asal Rusia dan harga minyak global.

“Kebijakan [windfall tax] tersebut membuat Budapest memperoleh penerimaan sekitar US$600 juta atau setara dengan EUR575 juta dalam setahun,” katanya seperti dilansir theguardian.com, Minggu (19/6/2022).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Hungaria merupakan salah satu negara, termasuk Republik Ceko dan Slovakia yang mendapatkan pengecualian dari kebijakan embargo Uni Eropa atas impor minyak asal Rusia. Kondisi tersebut membuat Hungaria mendapatkan ‘berkah’ dari sisi penerimaan.

Jack menilai ‘keuntungan tersembunyi’ tersebut pada gilirannya dapat menutup anggaran pemerintah yang tengah defisit. Sepanjang Januari-April 2022, pemerintah telah membukukan defisit anggaran hingga US$7,2 miliar atau setara dengan Rp106,12 triliun.

Sementara itu, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menjelaskan pengenaan windfall tax sebesar 25% terhadap perusahaan-perusahaan energi, terutama produsen bensin, akan berlaku hingga 2023 mendatang.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

“Pengenaan windfall tax 25% akan berdasarkan selisih harga antara harga minyak mentah dunia dan minyak mentah dari Rusia,” tuturnya.

Di sisi lain, pemimpin Uni Eropa menargetkan rencana embargo impor minyak asal Rusia, yang menyumbang 90% dari total nilai impor Rusia, akan diselesaikan pada akhir tahun ini. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra