ADMINISTRASI PAJAK

Telat Upload, PKP Bisa Hapus Faktur Pajak Status Reject dan Buat Baru

Muhamad Wildan | Senin, 21 November 2022 | 16:45 WIB
Telat Upload, PKP Bisa Hapus Faktur Pajak Status Reject dan Buat Baru

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pengusaha kena pajak (PKP) perlu mengunggah faktur pajak paling lambat pada tanggal 15 bulan berikutnya.

Ketentuan tersebut sudah diatur dalam Pasal 18 PER-03/PJ/2022 s.t.d.d PER-11/PJ/2022. Contact center Ditjen Pajak (DJP) menyatakan jika terlambat dalam pengunggahan, PKP dapat menghapus faktur pajak tersebut karena ditolak (reject). Setelah itu, PKP dapat membuat faktur pajak baru.

“Untuk faktur pajak yang reject tersebut bisa dihapus. Kemudian, … bisa merekam kembali faktur pajak baru atas penyerahan tersebut sesuai dengan masa dan tanggal perekaman dilakukan, dan meng-upload paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya,” cuit Kring Pajak melalui Twitter, dikutip pada Senin (21/11/2022).

Baca Juga:
Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

PKP dapat menggunakan kembali nomor seri faktur pajak (NSFP) yang telah digunakan pada faktur pajak berstatus reject tersebut. Sebagai konsekuensi atas keterlambatan, PKP akan dikenai sanksi denda sesuai dengan Pasal 14 ayat (4) UU KUP.

Sesuai dengan ketentuan dalam pasal tersebut, PKP yang tidak membuat faktur pajak, terlambat membuat faktur pajak, atau tidak mengisi faktur pajak secara lengkap, dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 1% dari dasar pengenaan pajak (DPP).

"Faktur pajak terlambat dikenai sanksi administrasi sebesar 1% dari DPP yang akan ditagih dengan surat tagihan pajak (STP) dari kantor pelayanan pajak (KPP),” imbuh Kring Pajak.

Baca Juga:
Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Seperti diketahui, ketentuan mengenai batas waktu pengunggahan faktur pajak pertama kali diatur oleh DJP melalui PER-03/PJ/2022 s.t.d.d PER-11/PJ/2022. Faktur pajak diunggah menggunakan aplikasi e-faktur untuk memperoleh persetujuan dari DJP.

Persetujuan diberikan oleh DJP sepanjang NSFP pada faktur merupakan NSFP yang diberikan oleh DJP dan faktur pajak elektronik diunggah paling lambat pada tanggal 15. Faktur pajak elektronik yang tidak memperoleh persetujuan DJP bukan merupakan faktur pajak. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:30 WIB CORETAX SYSTEM

Integrasikan Pengawasan WP, Coretax Perlu Terhubung ke Semua Instansi

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:30 WIB CORETAX SYSTEM

Integrasikan Pengawasan WP, Coretax Perlu Terhubung ke Semua Instansi

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:00 WIB PMK 81/2024

PMK 81/2024 Ubah Aturan Penyetoran PPh PHTB oleh Instansi Pemerintah

Selasa, 04 Februari 2025 | 11:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Ketentuan Rekening dalam Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak

Selasa, 04 Februari 2025 | 11:00 WIB PMK 136/2024

Mengawal Pajak Minimum Global Sejak Awal

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:30 WIB KABUPATEN SLEMAN

Ada Kenaikan NJOP, Pemda Pastikan Tidak Berlaku Massal

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:00 WIB APBN 2025

Prabowo Instruksikan Penghematan, Kemenkeu Siap Efisiensi Anggaran