PEREKONOMIAN INDONESIA

Tekanan Harga BBM Berkurang, BI Prediksi Inflasi 2023 Kembali ke 2%-4%

Muhamad Wildan | Rabu, 04 Januari 2023 | 13:00 WIB
Tekanan Harga BBM Berkurang, BI Prediksi Inflasi 2023 Kembali ke 2%-4%

Penjual melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/12/2022). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi Indonesia hingga akhir November 2022 mencapai 5,42 persen year on year (yoy). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nym.

JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) meyakini tingkat inflasi sepanjang 2023 bisa kembali ke kisaran 2% hingga 4%. Rentang ini sebenarnya sesuai dengan ketetapan pemerintah dan DPR dalam UU APBN 2023, yakni tingkat inflasi sebesar 3,6%.

Dalam keterangannya, BI menilai tekanan inflasi 2022 yang ternyata lebih rendah dari perkiraan awal memberikan dampak positif terhadap prospek inflasi tahun ini. Inflasi inti 2022 tetap terjaga rendah sebesar 3,36% (year on year/yoy) sejalan dengan lebih rendahnya dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM dan belum kuatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan.

"Kenaikan inflasi administered prices juga tidak setinggi yang diperkirakan, menjadi 13,34% (yoy) sejalan dengan penyesuaian harga BBM dan tarif angkutan yang lebih rendah," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, dikutip pada Rabu (4/1/2023).

Baca Juga:
Prabowo Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Ini Tugasnya

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat inflasi indeks harga konsumai (IHK) sepanjang 2022 sebesar 5,51% yoy. Angka ini jauh di atas capaian inflasi pada 2021 lalu, yakni 1,87%. Lonjakan inflasi ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM pada awal September 2022 lalu.

Namun, BI mencatat inflasi pascakenaikan BBM menunjukkan tren terkendali, tercermin dari ekspektasi inflasi dan tekanan inflasi yang terus menurun.

Sementara itu, khusus pada Desember 2022 inflasi lebih dipengaruhi oleh pola musiman akhir tahun. Inflasi inti tercatat sebesar 0,22% (month to month/mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,15% (mtm). Kondisi ini terutama disumbang oleh komoditas kontrak rumah.

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 2,24% (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat deflasi 0,22% (mtm), sejalan dengan pola musiman akhir tahun.

Kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 0,73% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,14% (mtm) seiring dengan kenaikan tarif perusahaan air minum, dan seiring dengan pola musiman peningkatan permintaan angkutan udara pada Natal dan Tahun Baru, serta inflasi rokok kretek filter. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Prabowo Kembali Lantik Pejabat Negara, Ada Raffi Ahmad dan Gus Miftah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN