KEBIJAKAN KEPABEANAN

Target Penerimaan Bea pada Tahun Ini Dinaikkan, Begini Kata DJBC

Dian Kurniati | Kamis, 30 November 2023 | 16:00 WIB
Target Penerimaan Bea pada Tahun Ini Dinaikkan, Begini Kata DJBC

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menaikkan target penerimaan bea masuk dan bea keluar 2023 masing-masing sebesar 11,7% dan 93,9% dari target awal seiring dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) No. 75/2023.

Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengatakan kenaikan target mempertimbangkan kinerja terkini ekspor dan impor nasional. Pada bea masuk misalnya, salah satu pertimbangannya ialah kenaikan impor pada komoditas kendaraan roda 4 dan beras.

"Bea masuk utamanya kami mengantisipasi fluktuasi impor," katanya, dikutip pada Kamis (30/11/2023).

Baca Juga:
Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Askolani menuturkan perubahan target penerimaan bea masuk juga mempertimbangkan kenaikan tarif efektif menjadi 1,4% hingga Oktober 2023. Angka ini lebih tinggi dari periode yang sama 2022, yakni sebesar 1,3%.

Hingga Oktober 2023, realisasi penerimaan bea masuk mencapai Rp41,4 triliun atau setara dengan 77,98% dari target pada Perpres 75/2023 senilai Rp53,09 triliun.

Sementara itu, kenaikan target penerimaan bea keluar mempertimbangkan penerapan PMK 71/2023 yang mengatur tarif bea keluar atas ekspor produk hasil mineral logam berbasis progres pembangunan smelter.

Baca Juga:
‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Dengan PMK 71/2023, PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara tidak dapat lagi menikmati tarif bea keluar 0%.

"Kami berbasis kepada pengenaan bea keluar baru atau tambahan kepada Freeport dan Amman. Tentunya menjadi estimasi kami untuk outlook pada 2023, tetapi pelaksanaannya akan kami pantau," ujar Askolani.

Hingga Oktober 2023, realisasi penerimaan bea keluar mencapai Rp9,7 triliun atau setara dengan 48,98% dari target yang direvisi melalui Perpres 75/2023 sejumlah Rp19,8 triliun. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini