Ilustrasi.
SEMARANG, DDTCNews - Pemkot Semarang, Jawa Tengah tengah berupaya mengamankan target pendapatan agar bisa membiayai aktivitas belanja, termasuk gaji ASN.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Agus Wuryanto mengatakan realisasi pendapatan daerah belum mencapai target. Sampai dengan pertengahan Desember 2021, pendapatan daerah baru tercapai Rp4,2 triliun dari target sejumlah Rp5,1 triliun.
"Intinya pendapatan secara keseluruhan sudah 82,68%. Nanti, akan disinkronkan dengan belanja daerah yang ada di OPD. Di OPD kan tidak terserap semua, ini masih dihitung. Kami sedang rapatkan dengan BPKAD," katanya, dikutip pada Kamis (23/12/2021).
Agus memerinci realisasi pendapatan asli daerah (PAD) baru mencapai Rp1,9 triliun dari target tahun ini senilai Rp2,6 triliun. Setoran pajak daerah juga belum mencapai target. Realisasi penerimaan pajak daerah baru terhimpun Rp1,3 triliun dari target Rp2 triliun.
Menurutnya, pemkot akan memprioritaskan belanja wajib agar tetap terpenuhi meskipun kinerja tidak mencapai target. Komponen belanja wajib tersebut antara lain gaji ASN dan non-ASN. Kemudian, kewajiban rutin lainnya seperti listrik, internet dan air.
Sementara itu, lanjut Agus, belanja nonrutin seperti pengerjaan infrastruktur dengan nilai besar akan diupayakan tetap dipenuhi. Jika tidak dapat dibayar maka proses akan dialihkan pada pagu belanja 2022.
"Yang belum bisa dibayar tahun ini sedang dihitung apa saja. Saya tidak hafal karena belanja bukan ranah saya, tapi saya pastikan belanja wajib mengikat tetap dibayarkan. Kami sedang koordinasi terus dengan BPKAD," ujarnya seperti dilansir beritajateng.net. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.