KP2KP SIDRAP

Tak Ada Transaksi Berbulan-bulan, PKP Tetap Wajib Lapor SPT Masa PPN

Redaksi DDTCNews | Minggu, 24 Maret 2024 | 13:00 WIB
Tak Ada Transaksi Berbulan-bulan, PKP Tetap Wajib Lapor SPT Masa PPN

Ilustrasi.

SIDRAP, DDTCNews - Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Sidrap mengingatkan pengusaha kena pajak (PKP) untuk tetap melaporkan SPT Masa PPN secara rutin meski tidak ada kegiatan usaha atau transaksi.

Petugas Tempat Pelayanan Terpadu dari KP2KP Sidrap Shely mengatakan wajib pajak yang telah dikukuhkan sebagai PKP memang wajib melaporkan SPT Masa PPN setiap bulan, baik ketika ada maupun tidak ada kegiatan usaha atau transaksi pada bulan tersebut.

“Pelaporan SPT Masa PPN wajib dilakukan paling lambat akhir bulan berikutnya,” katanya seperti dikutip dari situs web Ditjen Pajak (DJP), Minggu (24/3/2024).

Baca Juga:
Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Sebelumnya, Shely menerima kunjungan dari wajib pajak berinisial F di TPT KP2KP Sidrap yang beralamat di Jalan Ganggawa, Kelurahan Majjelling, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan pada 22 Januari 2024.

Wajib pajak yang juga pengurus dari CV X telah dikukuhkan sebagai PKP sejak 2023. Adapun usaha dari CV sudah tidak berjalan dalam beberapa bulan terakhir sehingga F meminta konsultasi terkait dengan SPT Masa PPN yang belum dilaporkan.

Setelah melakukan pengecekan, Shely menyampaikan wajib belum melaporkan SPT Masa PPN untuk masa pajak Oktober dan November 2023. Jika PKP terlambat atau tidak melaporkan SPT Masa PPN maka akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp500.000.

Baca Juga:
Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Wajib pajak pun dibantu untuk melaporkan SPT Masa PPN. Setelah menyelesaikan pengisian SPT Masa PPN, wajib pajak berkomitmen untuk melaporkan SPT Masa PPN dengan tepat waktu ke depannya

KP2KP Sidrap, lanjut Shely, berharap penjelasan dan asistensi kepada wajib pajak dapat mendorong kepatuhan pajak utamanya di wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang. Harapannya, kepatuhan yang baik berdampak positif pada penerimaan negara di sektor pajak. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 15:09 WIB AGENDA PAJAK

Hadapi 2025, DDTC Gelar Seminar Eksklusif di Cikarang

Senin, 03 Februari 2025 | 14:09 WIB CORETAX SYSTEM

Perlu Waktu, Coretax Belum Nyambung ke Seluruh Bank dan Kementerian

Senin, 03 Februari 2025 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Tata Ulang Lahan Kebun Sawit, Pastikan Kepatuhan Pengusaha