KOTA PONTIANAK

Tagihan PBB Memberatkan, WP Bisa Ajukan Keberatan secara Online

Dian Kurniati | Selasa, 30 April 2024 | 12:00 WIB
Tagihan PBB Memberatkan, WP Bisa Ajukan Keberatan secara Online

Ilustrasi.

PONTIANAK, DDTCNews – Pemkot Pontianak, Kalimantan Barat mulai mendistribusikan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) 2024 kepada wajib pajak.

Sekretaris Bapenda Kota Pontianak Mahardika Sari mengatakan terdapat penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan tarif PBB-P2 seiring dengan implementasi UU HKPD. Meski demikian, lanjutnya, wajib pajak dapat mengajukan keberatan atas peningkatan NJOP.

"Jika ditemui ketidaksesuaian atas NJOP tanah maupun bangunan, masyarakat dapat mengajukan peninjauan kembali melalui aplikasi LIHAI PBB dengan cara login melalui tautan eponti.pontianak.go.id," katanya, dikutip pada Selasa (30/4/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Tahun ini, lanjut Mahardika, pemkot mulai melaksanakan perubahan penentuan dasar pengenaan pajak (DPP) berdasarkan UU HKPD dan PP 35/2023. Untuk PBB-P2 di Pontianak, DPP-nya ditetapkan 50% dari NJOP setelah dikurangi NJOPTKP.

Dia menjelaskan Bapenda telah mendistribusikan 46.074 lembar SPPT PBB-P2. Distribusi SPPT PBB-P2 dilaksanakan dengan melibatkan kantor kecamatan dan kelurahan, serta diteruskan oleh petugas RT.

Wajib pajak yang telah menerima SPPT diimbau segera membayar PBB-P2 melalui laman eponti.pontianak.go.id. Informasi mengenai tunggakan pajak juga dapat dicek pada kanal LIHAI PBB dan menu ketetapan/piutang PBB-P2.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Apabila ditemukan kendala atau membutuhkan informasi lebih lanjut, wajib pajak bisa menghubungi Bapenda melalui aplikasi Whatsapp Tanya Jak 0813-5116-4128 dan WA Kring Pengawasan 0853-8999-9100.

"Peran aktif masyarakat sebagai wajib pajak dalam memperbarui atau update data NOP PBB-P2 membantu mendukung peningkatan kualitas data NOP PBB-P2," ujar Mahardika.

Dia menambahkan kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 akan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Dengan PAD yang besar, pemkot akan memiliki kemampuan untuk membiayai berbagai program pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (rig)

https://www.pontianak.go.id/pontianak-hari-ini/berita/Optimalisasi-Pendapatan,-Bapenda-Mulai-Distribusikan--SPPT-PBB~P2-Tahun-2024

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja