ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tahunan, Ini Pesan Jokowi kepada Wajib Pajak

Dian Kurniati | Jumat, 10 Maret 2023 | 09:00 WIB
Sudah Lapor SPT Tahunan, Ini Pesan Jokowi kepada Wajib Pajak

Presiden Joko Widodo saat memamerkan bukti penerimaan elektronik (BPE) seusai melaporkan SPT Tahunan 2022. (foto: Setkab)

SURAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan telah melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan 2022.

Jokowi mengatakan proses pelaporan SPT Tahunan semakin mudah karena dapat dilakukan secara online. Namun, kantor pelayanan pajak juga akan tetap melayani wajib pajak yang ingin berkonsultasi soal pelaporan SPT Tahunan.

"Saya sendiri sudah menyampaikan SPT [Tahunan 2022]," katanya, dikutip pada Jumat (10/3/2023).

Baca Juga:
Keputusan yang Dikirim via Coretax Dianggap Sudah Diterima Wajib Pajak

Jokowi telah melaporkan SPT Tahunan 2022 melalui e-filing pada Senin (6/3/2023). Sebagai bukti, Presiden bahkan sempat memamerkan bukti penerimaan elektronik (BPE) yang telah diterimanya ke publik.

Dia menjelaskan setiap wajib pajak orang pribadi harus menyampaikan SPT Tahunan 2022 paling lambat 3 bulan setelah berakhirnya tahun pajak atau 31 Maret. Pelaporan SPT Tahunan tersebut dapat dilakukan secara manual atau online seperti e-filing dan e-form.

Jokowi sempat mengunjungi KPP Pratama Surakarta untuk mengecek secara langsung penyampaian SPT Tahunan 2022. Dia mengaku kaget lantaran wajib pajak yang mengantre masih banyak walaupun kini tersedia layanan pelaporan SPT Tahunan secara online.

Baca Juga:
WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Menurutnya, kebanyakan wajib pajak ingin berkonsultasi dengan account representative soal SPT Tahunan yang akan disampaikan.

"Ternyata memang wajib pajak ingin memastikan bahwa yang diisi betul. Ada yang kurang yakin, bawa ke sini, tanyakan benar, baru dibayar," ujarnya.

Pada kunjungan tersebut, Jokowi sempat berbincang dengan beberapa wajib pajak bernama Sabar dan Harsono. Sabar mengaku terkendala saat melaporkan SPT Tahunan secara online sehingga perlu berkonsultasi ke kantor pajak.

Baca Juga:
Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selain itu, ia juga ingin melaporkan telah pindah alamat dari yang sebelumnya tercantum pada Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Sementara itu, Harsono datang KPP untuk memastikan SPT Tahunan 2022 yang akan disampaikan telah betul sepenuhnya.

"Kalau pajak saya kira penting. Salah satu penghasilan negara itu dari pajak," tuturnya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

BERITA PILIHAN
Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB CORETAX SYSTEM

Simak! Keterangan Resmi DJP Soal Tahapan Praimplementasi Coretax

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP