JAKARTA, DDTCNews - Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi fokus bersama pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Kebijakan moneter dan fiskal disipakan untuk meredam gejolak nilai tukar.
Hal tersebut diucapkan secara terpisah oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Stabilitas makro ekonomi menurut Sri Mulyani memerlukan penerapan kebijakan yang tepat baik dari fiskal maupun moneter.
"Kita sekarang kalau lihat suasana harus fokus pada stabilitas sehingga tidak menimbulkan situasi yang dianggap tidak sustainable. Jadi fokus bersama-bersama BI adalah menciptakan suatu stabilitas dalam menjaga keberlangsungan dari upaya-upaya pembangunan," katanya di Gedung MA, Kamis (24/5).
Sri Mulyani menyatakan, pemerintah juga siap bekerja sama dengan BI di bawah kepemimpinan Perry Warjiyo. Dia berharap kerja sama ini bisa terus ditingkatkan dan memberikan dampak positif bagi ekonomi ke depan.
"Saya siap bekerja sama secara penuh dan kuat bersama Pak Perry di dalam era baru ini. Dan pemerintah tentu akan terus melakukan kebijakan-kebijakan, respons terhadap kondisi yang ada secara cepat, termasuk melakukan tindakan-tindakan penyesuaian," ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan kepemimpinan Perry di bank sentral diharapkan mampu memberikan ketenangan bagi pasar. Terutama di tengah gejolak nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu terakhir.
"Kami dari pemerintah mendukung sepenuhnya dan memberikan support kepada Pak Perry untuk bisa menjalankan tugas sebagai bank sentral, secara efektif, kredibel dan bisa memberikan juga kepemimpinan yang menenangkan masyarakat, pasar maupun dalam lingkungan BI," terangnya.
Sebelumnya, saat resmi menjadi Gubernur BI periode 2018-2023, Perry Warjiyo memgatakan sejumlah kebijakan akan dilakukan menyikapi depreaiasi rupiah. Pasca dilantik, stabilisasi nilai tukar jadi prioritasnya.
"Prioritas saya dalam jangka pendek ini perkuat bagaimana langkah stabilkan nilai tukar rupiah," pungkasnya. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.