SERTIFIKAT BANK INDONESIA

Stabilisasi Nilai Tukar, BI Hidupkan Lagi Instrumen Ini

Redaksi DDTCNews | Selasa, 24 Juli 2018 | 14:20 WIB
Stabilisasi Nilai Tukar, BI Hidupkan Lagi Instrumen Ini

JAKARTA, DDTCNews - Bank sentral menghidupkan lagi Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk tenor 9 bulan dan 12 bulan. Kebijakan ini dilakukan guna menarik dana asing dan membantu stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan ada prosedur tertentu dalam kepemilikan asing dalam instrumen ini. Salah satunya adalah jangka waktu kepemilikan.

Secara urutan, SBI dibeli oleh bank peserta operasi moneter terlebih dahulu. Setelah tujuh hari, bank baru diperbolehkan untuk menjual SBI ke bank asing atau individu asing.

Baca Juga:
Jaga Inflasi Terkendali, BI Putuskan Suku Bunga Acuan Tetap 6 Persen

"Bank yang menang kemarin diharuskan menahan dulu selama tujuh hari, setelah tujuh hari boleh dijual ke pihak lain, termasuk asing," katanya di Kantor BI, Selasa (24/7).

Begitu juga setelah SBI dipegang oleh investor asing. Di mana pihak pemegang wajib menahan SBI selama 7 hari untuk selanjutnya bisa dijual kembali.

"Begitu juga asing, dia beli dan harus di-hold tujuh hari baru boleh dijual. Jadi memang dilakukan holding supaya SBI tidak digunakan keluar masuk dalam jangka pendek," terang Nanang.

Baca Juga:
Pemerintah Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Turun Tipis

Seperti yang diketahui, dalam lelang perdana, Senin (23/7), BI mengantongi Rp6,86 triliun dari dari dua instrumen, yakni SBI dan SBI syariah atau (SBIS).

BI berhasil menyerap Rp5,9 triliun dari lelang SBI. Rinciannya, penawaran masuk untuk tenor 9 bulan sebesar Rp7,8 triliun, yang diserap Rp4,1 triliun. Sedangkan penawaran masuk untuk tenor 12 bulan sebesar Rp6,3 triliun, dan yang diserap Rp1,7 triliun.

Sementara itu, dari lelang SBIS, BI berhasil menyerap Rp885 miliar atau seluruh penawaran yang masuk. Rinciannya, penawaran masuk untuk tenor 9 bulan sebesar Rp375 miliar dan untuk tenor 12 bulan sebesar Rp510 miliar. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 16 Oktober 2024 | 15:10 WIB KEBIJAKAN MONETER

Jaga Inflasi Terkendali, BI Putuskan Suku Bunga Acuan Tetap 6 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:45 WIB KEBIJAKAN MONETER

Pemerintah Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Turun Tipis

Rabu, 25 September 2024 | 10:30 WIB KINERJA FISKAL

Posisi Utang Pemerintah Sentuh Rp8.461,93 Triliun per Agustus 2024

Rabu, 18 September 2024 | 15:31 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Turunkan Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN