PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Tekankan Disiplin Fiskal Jadi Jangkar Kepercayaan Investor

Dian Kurniati | Jumat, 02 Desember 2022 | 14:15 WIB
Sri Mulyani Tekankan Disiplin Fiskal Jadi Jangkar Kepercayaan Investor

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi (kiri) dan Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo (kanan) memberikan sambutan pada Ministry of Finance Festival 2022 (MOFEST 2022) di Jakarta, Kamis (1/12/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai disiplin fiskal menjadi jangkar untuk menjaga kepercayaan investor.

Sri Mulyani mengatakan dunia masih akan menghadapi kondisi perekonomian yang menantang pada tahun depan. Menurutnya, disiplin fiskal akan membuat investor yakin APBN memiliki kemampuan untuk menahan setiap guncangan pada perekonomian.

"Pada saat market sekarang sangat turbulence, exchange rate tinggi, interest rate tinggi, kalau Anda tidak punya anchor disiplin fiskal, yang terjadi confidence akan runtuh," katanya dalam Kompas 100 CEO Forum 2022, Jumat (2/12/2022).

Baca Juga:
Ada Kenaikan Tarif PPN, DJP Tetap Optimalkan Penerimaan Tahun Depan

Sri Mulyani mengatakan APBN telah menjalankan peran sebagai shock absorber ketika pandemi Covid-19 menghantam perekonomian masyarakat sejak 2020. Kondisi itu menyebabkan defisit APBN melebar menjadi 6,14% terhadap PDB pada 2020 sehingga harus kembali disehatkan.

Pada 2023, untuk pertama kalinya APBN akan kembali pada defisit di bawah 3%. Dalam hal ini, pemerintah dan DPR merancang APBN dengan defisit senilai Rp598,15 triliun atau 2,84% PDB.

Sri Mulyani menjelaskan kebijakan fiskal harus mampu merespons setiap risiko yang bakal terjadi, tetapi di sisi juga mendorong optimisme terhadap pemulihan ekonomi dapat berlanjut. Menurutnya, kesalahan dalam menyusun kebijakan fiskal akan berefek pada penurunan kepercayaan investor.

Baca Juga:
Diperpanjang hingga 2030, Lahan Pertanian di Negara Ini Bebas Pajak

Dia menyebut Inggris dapat menjadi contoh negara yang kebijakan fiskalnya direspons negatif oleh pasar keuangan hingga.

"Salah fiscal position, even ekonomi sekuat Inggris, juga ngglimpang," ujarnya.

Sri Mulyani menambahkan belanja negara pada 2023 akan mencapai Rp3.016,17 triliun, lebih tinggi tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, belanja negara akan dikelola secara hati-hati untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi tahun depan. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Kenaikan Tarif PPN, DJP Tetap Optimalkan Penerimaan Tahun Depan

Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Minggu, 22 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Soal Daya Saing RI saat Tarif PPN Jadi 12 Persen, Ini Kata Kepala BKF

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra