PENERIMAAN PAJAK

Sri Mulyani: Realisasi Setoran PPN dan PPnBM Tembus Rp 239 Triliun

Dian Kurniati | Selasa, 23 Mei 2023 | 12:00 WIB
Sri Mulyani: Realisasi Setoran PPN dan PPnBM Tembus Rp 239 Triliun

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak pertambahan nilai atau pajak penjualan atas barang mewah (PPN/PPnBM) senilai Rp239,98 triliun sampai dengan April 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut kinerja penerimaan PPN/PPnBM tersebut tumbuh 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Menurutnya, realisasi tersebut juga setara dengan 32,3% dari target.

"PPN dan PPnBM yang dalam hal ini mencapai Rp239,9 triliun atau 32,3% dari target. Masih tumbuh 24,9% atau nyaris 25%," katanya, dikutip pada Selasa (23/5/2023).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Sri Mulyani menuturkan realisasi penerimaan PPN dalam negeri tumbuh 39% hingga April 2023. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan PPN dalam negeri pada periode yang sama 2022 sebesar 37%.

Meski demikian, realisasi penerimaan PPN dalam negeri secara bulanan mengalami kontraksi 11% karena adanya peningkatan restitusi serta pergeseran pembayaran PPN mengingat pada 30 April 2023 bertepatan dengan hari libur.

Kinerja Penerimaan PPN Impor

Untuk PPN impor, lanjut Sri Mulyani, kinerja penerimaannya tumbuh 3,8%, Angka tersebut melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mencapai 40,2%. Adapun kontribusi PPN impor mencapai 11,8% terhadap penerimaan pajak.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Sama halnya dengan kinerja penerimaan PPN dalam negeri, penerimaan dari PPN impor pada April 2023 turun 15% ketimbang bulan sebelumnya.

"Ini terutama karena pembayaran PPN, di mana bulan April banyak sekali cuti dan liburnya. Mungkin nanti akan lihat di Mei akan mulai pulih kembali sehingga kontraksi ini tidak perlu diinterpretasikan secara alarm. Namun, kami tetap waspada," ujarnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN