Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews – Otoritas fiskal optimistis seluruh target dan alokasi anggaran dalam APBN 2109 masih dalam jangkauan untuk dicapai. Ruang akselerasi masih terbuka untuk dilakukan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kinerja dari tiga indikator utama – penerimaan, belanja, dan pembiayaan – akan terus dijaga. Ketiga pos tersebut akan terus menjadi fokus otoritas fiskal hingga tutup tahun anggaran 2019.
“Pengelolaan APBN kita lakukan dengan hati-hati dan bertanggungjawab. Meskipun kita tahu dinamika ekonomi akan berimbas kepada pelaksanaan anggaran 2019, kinerjanya tetap naik dari sisi penerimaan, belanja, dan pembiayaan,” katanya di Kantor Kemenkeu, Kamis (23/5/2019).
Terkait dengan penerimaan, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memastikan akan mengambil kebijakan yang diarahkan untuk peningkatan dalam jangka panjang. Pada saat yang bersamaan, pemerintah juga akan terus memberikan insentif fiskal.
Sementara itu, untuk memastikan target penerimaan terpenuhi dalam jangka pendek, pemerintah mengandalkan perbaikan regulasi. Penyederhanaan aturan menjadi salah satu indikator dalam mengerek penerimaan.
“Kita menggunakan instrumen fiskal untuk memberikan insentif. Kita juga menggunakan policy untuk melakukan perbaikan dari sisi peraturan dan simplifikasi penyederhanaan aturan,” paparnya.
Selanjutnya, pos belanja dan pembiayaan relatif terjaga dengan baik hingga kuartal I/2109. Kebijakan front loading dalam menarik pembiayaan, menurut Sri Mulyani, telaj berhasil mengamankan kebutuhan anggaran negara.
Sementara itu, kebijakan counter cyclical juga berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi melalui belanja pemerintah. Kebijakan tersebut dinilai mampu menjaga konsumsi masyarakat melalui gelontoran belanja sosial dan dana transfer daerah.
“Kami cukup confident bahwa pengelolaan APBN akan terjaga hingga akhir tahun dan sesuai amanat UU APBN 2019,” imbuhnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.