INSENTIF FISKAL

Sri Mulyani: Pemerintah Kaji Insentif Pajak untuk Dana Pensiun

Redaksi DDTCNews | Rabu, 26 September 2018 | 13:58 WIB
Sri Mulyani: Pemerintah Kaji Insentif Pajak untuk Dana Pensiun

Menkeu Sri Mulyani dalam Seminar Nasional  'Prospek, Tantangan dan Strategi Pengelolaan Dana Pensiun di Era Milenial', Rabu (26/9/2018). (Foto: DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah tengah menggodok aspek perpajakan untuk instrumen investasi. Salah satunya adalah untuk investasi dana pensiun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah tengah mengkaji aspek perpajakan dari instrumen investasi dana pensiun. Langkah ini dilakukan sebagai salah satu strategi untuk pendalaman pasar keuangan di dalam negeri.

"Dari sisi perpajakan kita akan evaluasi bagaimana dari sisi perlakuan dari PPh-nya terhadap penerima manfaat pensiun sehingga memberikan insentif yang lebih bagus," katanya dalam Seminar Nasional 'Prospek, Tantangan dan Strategi Pengelolaan Dana Pensiun di Era Milenial', Rabu (26/9/2018).

Baca Juga:
Veteran dan Pensiunan Dapat Insentif, Setoran PBB Tetap Capai Target

Sri Mulyani menyebutkan bahwa pemerintah akan memberi dukungan untuk mendorong masyarakat lebih banyak menempatkan uang dalam instrumen investasi. Salah satunya dengan formulasi ulang terkait pengenaan PPh final yang saat ini tengah digodok.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan insentif akan diberikan karena masih kecilnya porsi pasar keuangan dalam struktur ekonomi nasional. Bahkan untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih tertinggal dari Malaysia dan Thailand dalam urusan porsi dana pensiun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Total aset yang dikelola dana pensiun itu Rp226 triliun atau 1,8% dari GDP. Itu sangat kecil jika dibandingkan negara lain, Thailand saja sudah di atas 6% atau hampir 4 kali lipat dari kita," ungkapnya.

Baca Juga:
Diperpanjang hingga 2030, Lahan Pertanian di Negara Ini Bebas Pajak

Oleh karena itu, sudah merupakan urgensi untuk penetrasi pasar keuangan lebih dalam ke masyarakat. Pasalnya, dengan pasar keuangan domestik yang dalam maka Indonesia punya daya imun yang kuat ketika menghadapi gejolak ekonomi seperti saat ini.

"Saat ini kita rentan karena belum mempunyai kedalaman pasar. Ibarat danau, kita itu danau yang sangat dangkal kalu terjadi riak atau goncangan maka efeknya akan sangat terasa," imbuh Sri Mulyani. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?