Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan paparan dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/6/2022).
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan mencatat setoran pajak pada seluruh sektor usaha utama terus membaik dan berada pada zona positif hingga Mei 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan setoran pajak dari sektor industri pengolahan tumbuh 51%, lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar 5,7%. Menurutnya, sektor manufaktur menjadi andalan penerimaan pajak karena kontribusinya mencapai 30%.
"Kami melihat pertumbuhannya tidak kecil, bahkan semuanya double digit," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, dikutip pada Jumat (24/6/2022).
Secara umum, lanjut Sri Mulyani, kinerja penerimaan pajak didorong oleh kenaikan harga komoditas, pemulihan ekonomi, dan dampak kebijakan perpajakan. Selain itu, ada pula faktor seperti penurunan restitusi pajak dan kenaikan angsuran PPh Pasal 25.
Dia menyebut pertumbuhan penerimaan pajak dari industri pengolahan melanjutkan tren positif yang terjadi sejak awal tahun.
Secara bulanan, penerimaan pajak dari sektor manufaktur tumbuh 51% atau melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 60%. Adapun pertumbuhan penerimaan pajak dari sektor manufaktur pada kuartal I/2022 mencapai 44%.
Kemudian, penerimaan pajak dari sektor perdagangan tumbuh 72% dengan kontribusi mencapai 23% terhadap total penerimaan pajak. Untuk sektor pertambangan, setorannya meningkat 296% seiring dengan kenaikan harga komoditas tambang.
Sri Mulyani menilai pertumbuhan setoran pajak pada sektor pertambangan terjadi karena kenaikan harga komoditas. Jika dilihat secara bulanan, pertumbuhan pada Mei 2022 bahkan mencapai 1.316%, melesat dari April 2022 yang tumbuh 374%.
"Ini artinya sektor ini mengalami windfall profit dan mulai terlihat dalam penerimaan yang kita bukukan," ujarnya.
Sri Mulyani menambahkan penerimaan pajak dari sektor jasa keuangan dan asuransi tumbuh 19%. Selanjutnya, sektor konstruksi dan real estat tumbuh 21% dan sektor transportasi dan pergudangan naik 16%.
"Ini menggambarkan pemulihan ekonomi sudah merata di berbagai sektor yang tadinya mengalami scarring effect yang dalam," tuturnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.