PENERIMAAN PAJAK

Setoran Pajak dari Sektor Tambang Tumbuh 3 Digit, Begini Perinciannya

Muhamad Wildan | Selasa, 28 Juni 2022 | 12:30 WIB
Setoran Pajak dari Sektor Tambang Tumbuh 3 Digit, Begini Perinciannya

Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Barito, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak dari sektor pertambangan tumbuh 3 digit atau tepatnya 296% hingga Mei 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan penerimaan yang signifikan dari sektor tambang tersebut utamanya didorong setoran PPh Pasal 25 dan pembayaran PPh atas kurang bayar pada SPT Tahunan. Adapun kontribusi sektor tambang mencapai 10,1% dari total realisasi penerimaan pajak.

"Kedua setoran tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 475%," tulis Kementerian Keuangan pada APBN KiTa edisi Juni 2022, dikutip pada Selasa (28/6/2022).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Tak hanya menyetorkan PPh badan, sektor pertambangan juga menyetorkan PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, dan PPh Pasal 23. Setoran PPh Pasal 21 naik 24% dan setoran PPh Pasal 23 naik 28%. Sementara itu, setoran PPh Pasal 22 tumbuh 137%.

Kementerian Keuangan menilai kinerja setoran pajak dari sektor tambang tersebut mengindikasikan adanya peningkatan pemanfaatan input produksi, baik itu tenaga kerja, bahan baku, maupun jasa pada sektor tambang.

Bila dilihat berdasarkan subsektornya, subsektor dengan pertumbuhan setoran pajak terbesar adalah subsektor pertambangan batu bara dan lignit. Pertumbuhan setoran pajak dari subsektor tersebut mencapai 403%.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Subsektor pertambangan batu bara dan lignit juga memberikan kontribusi tidak sedikit terhadap setoran pajak dari sektor tambang secara umum. Kontribusi subsektor pertambangan batu bara dan lignit terhadap total setoran pajak sektor pertambangan mencapai 49%.

Untuk diketahui, realisasi penerimaan pajak hingga Mei 2022 sudah mencapai Rp705,82 triliun atau 55,8% dari target pada APBN 2022 yang belum revisi senilai Rp1.265 triliun.

Penerimaan pajak mampu tumbuh 54% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya seiring dengan kenaikan harga komoditas, perbaikan ekonomi, dan basis penerimaan pajak 2021 yang rendah. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra