UNI EMIRAT ARAB

Segera Kenakan PPh Badan, Uni Emirat Arab Evaluasi Pungutan Nonpajak

Muhamad Wildan | Sabtu, 26 Maret 2022 | 15:00 WIB
Segera Kenakan PPh Badan, Uni Emirat Arab Evaluasi Pungutan Nonpajak

Orang-orang menghadiri upacara pembukaan Museum of the Future di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (22/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Christopher Pike/foc/sad.
 

ABU DHABI, DDTCNews - Uni Emirat Arab (UEA) akan mengevaluasi seluruh pungutan nonpajak yang berlaku di berbagai kementerian seiring dengan akan diberlakukannya PPh badan di wilayah kerajaan tersebut.

Rencananya, pungutan-pungutan di berbagai kementerian dan lembaga akan diturunkan sebagai bentuk kompensasi atas berlakunya pengenaan PPh badan pada Juni 2023.

"Evaluasi dilakukan untuk menekan beban yang ditanggung oleh pelaku usaha," ujar Kementerian Keuangan Uni Emirat Arab dalam keterangan resminya seperti dilansir khaleejtimes.com, dikutip Kamis (24/3/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Mulai Juni 2023, korporasi akan dikenai PPh badan dengan tarif sebesar 9%. Atas laba maksimal senilai AED375.000 atau Rp1,46 miliar, tarif PPh badan yang berlaku adalah sebesar 0%.

Tarif 0% untuk perusahaan dengan laba di bawah AED375.000 diberlakukan untuk mendukung tumbuh kembang usaha kecil dan start-up.

Selanjutnya, untuk korporasi multinasional dengan pendapatan di atas EUR750 juta, tarif PPh badan yang berlaku adalah sebesar 15%. Tarif ini sesuai dengan tarif minimum Pilar 2: Global Anti Base Erosion (GloBE).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Meski akan mengenakan PPh badan, Pemerintah Uni Emirat Arab mengonfirmasi masih belum akan mengenakan PPh orang pribadi.

"PPh orang pribadi sama sekali tidak ada dalam rencana untuk saat ini," ujar Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Thani bin Ahmed Al-Zeyoudi pada bulan lalu. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN