KOTA AMBON

Salah Gunakan Tapping Box, Pelaku Usaha Bisa Kena Denda 200 Persen

Muhamad Wildan | Senin, 20 Februari 2023 | 13:00 WIB
Salah Gunakan Tapping Box, Pelaku Usaha Bisa Kena Denda 200 Persen

Ilustrasi.

AMBON, DDTCNews - Pelaku usaha bakal dikenai denda sebesar 200% dari pokok pajak bila tidak memakai alat perekam pajak yang telah didistribusikan oleh Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Ambon.

Saat ini, terdapat 169 alat perekam yang telah terpasang di hotel, restoran, tempat hiburan, dan tempat parkir. Alat yang terpasang terdiri dari 95 portable data terminal (PDT), 1 tapping box, 37 transaction monitoring device (TMD), dan 36 mobile payment online system (MPOS).

"Jika telah mendapatkan alat perekaman data wajib pajak tidak memakai alatnya dengan baik atau sengaja memanipulasi alat itu maka akan didenda 200%," kata Kepala BPPRD Kota Ambon Rolex De Fretes, dikutip pada Senin (20/2/2023).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Apabila setelah dikenai denda pelaku usaha ternyata masih tidak menggunakan alat perekam sesuai dengan ketentuan, lanjut De Fretes, pelaku usaha akan dikenai sanksi teguran hingga pencabutan izin usaha.

Dia menegaskan pemkot akan bertindak tegas terkait dengan pemasangan alat perekam di lokasi usaha. Hal ini dikarenakan pemkot perlu memantau transaksi yang menjadi dasar pengenaan pajak secara online.

"Alat berguna untuk memantau secara online pergerakan transaksi yang diberlakukan oleh badan usaha atau wajib pajak," ujarnya.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Sebagai informasi, alat perekam pajak seperti tapping box dan sejenisnya digunakan pemda untuk melakukan pengawasan transaksi wajib pajak daerah. Terlebih, bagi wajib pajak yang melaksanakan kewajiban secara self-assessment.

Dengan tapping box, potensi underreporting oleh wajib pajak restoran, hotel, hiburan dan parkir diharapkan bisa diminimalisasi. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN