KEBIJAKAN FISKAL

Saingan Malaysia-Singapura, RI Evaluasi Fasilitas Fiskal KEK di Batam

Dian Kurniati | Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:00 WIB
Saingan Malaysia-Singapura, RI Evaluasi Fasilitas Fiskal KEK di Batam

Sejumlah pengendara sepeda motor melintasi proyek pengembangan jalan penghubung kawasan KEK, pariwisata dan industri di Batam, Kepulauan Riau, Senin (24/6/2024). Pemerintah daerah setempat mengerjakan sebanyak 22 proyek pembangunan infrastruktur jalan pada 2024 guna mendukung kegiatan investasi dan kunjungan wisatawan asing diantaranya pengembangan jalan sepanjang 3,4 kilometer yang menghubungkan kawasan KEK Nongsa Digital Park, pariwisata Nongsa dan kawasan industri Kabil. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/YU

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah tengah mengevaluasi fasilitas fiskal yang diberikan di kawasan ekonomi khusus (KEK) di Batam, Kepulauan Riau.

Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan evaluasi dilakukan untuk memastikan berbagai skema fasilitas fiskal yang ditawarkan mampu menarik investor. Pasalnya, Malaysia dan Singapura sedang menjalin kerja sama untuk membentuk KEK di Johor Bahru, Malaysia.

"Itu yang harus kita compete dengan mereka, terutama kami harus mendesain ulang Batam supaya kompetitif seperti apa," katanya, dikutip pada Sabtu (27/7/2024).

Baca Juga:
Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Susiwijono mengatakan pemerintah mewaspadai kehadiran KEK di Johor Bahru akan menurunkan daya saing 3 KEK yang berlokasi di Batam, mengingat lokasinya berdekatan. KEK yang berada di Batam yakni KEK Batam Aero Technic, KEK Nongsa, dan KEK Tanjung Sauh.

Selain 3 KEK ini, pemerintah juga menerima usulan 2 KEK baru di Batam yakni KEK Nipa dan KEK Kesehatan Batam.

Fasilitas fiskal di KEK antara lain pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam rangka impor (PDRI) untuk importasi barang modal dalam rangka pembangunan dan pengembangan KEK, penangguhan bea masuk dan PDRI untuk pemasukan bahan baku dalam rangka operasional KEK, serta fasilitas tax holiday dan tax allowance untuk investasi dengan nilai minimum tertentu.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Dia menjelaskan beberapa aspek yang menjadi fokus evaluasi pemerintah antara lain mengenai insentif tax holiday, tax allowance, dan PDRI. Selain itu, aspek nonfiskal yang juga turut diperhatikan antara lain soal golden visa dan izin tenaga kerja asing.

"Karena KEK adalah ultimate facility, memang fasilitas utama kami dorong semuanya di KEK. Tetapi itu saja tidak cukup," ujarnya.

Susiwijono menyebut investor memiliki banyak pertimbangan sebelum menanamkan modal. Misal, investor ternyata juga membandingkan tarif air bersih antara di Batam dan Johor Bahru.

Baca Juga:
Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Pemerintah Malaysia dan Singapura berencana membentuk KEK untuk memajukan ekonomi kedua negara. Kedua negara juga tengah menyiapkan berbagai insentif perpajakan untuk investor yang menanamkan modal di sana.

Perdana menteri dari kedua negara dijadwalkan melakukan penandatanganan mengenai desain KEK Johor Bahru pada September 2024. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Rabu, 29 Januari 2025 | 09:30 WIB KURS PAJAK 29 JANUARI 2025 - 04 FEBRUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Rabu, 22 Januari 2025 | 09:25 WIB KURS PAJAK 22 JANUARI 2025 - 28 JANUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:17 WIB PENGADILAN PAJAK

Persiapan Persidangan di Pengadilan Pajak yang Wajib Pajak Perlu Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Dukung Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga oleh Prabowo

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPh Final 0,5% dan PTKP Rp500 Juta, Intervensi Pemerintah Dukung UMKM?

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pahami Perincian Penelitian Bukti Potong Atas WP Restitusi Dipercepat

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor