BERITA PAJAK HARI INI

RUU Tax Amnesty Masuk Tahap Akhir

Redaksi DDTCNews | Senin, 27 Juni 2016 | 09:25 WIB
RUU Tax Amnesty Masuk Tahap Akhir

JAKARTA, DDTCNews – Berita mengenai imbas hasil referendum Inggris terhadap geliat ekonomi tersebar di beberapa media nasional pagi ini, Senin (27/6). Keputusan Inggris yang telah keluar dari Uni Eropa memberi beberapa dampak bagi perekonomian dunia. Meski begitu, pemerintah Indonesia yakin pengaruh Brexit bagi Indonesia hanya sementara.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih cenderung stagnan. Rupiah sempat turun 1% pada Jumat (24/6), namun secara keseluruhan kondisi ekonomi dan inflasi RI saat ini baik, jadi tidak perlu ada kekhawatiran.

Sementara itu, ada pula berita mengenai pengampunan pajak yang telah memasuki tahap akhir. Jalur panjang RUU Tax Amnesty ini akan segera disahkan esok hari (28/6) berbarengan dengan pengesahan RAPBN-P 2016. Lalu bagaimana perubahan postur RAPBN-P akibat adanya kebijakan ini? Berikut ringkasan berita selengkapnya:

Baca Juga:
Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi
  • Defisit Cukup 2,35%

DPR telah sepakat menetapkan defisit anggaran sebesar 2,35% atau turun sebesar 0,13% dari usulan sebelumnya yaitu 2,48%. Penetapan ini juga didasarkan pada harapan dari penerimaan sangat besar yang diperoleh melalui program tax amnesty.

  • Ada Tambahan Rp165 triliun dari Tax Amnesty

Pemerintah telah memasukkan angka Rp165 triliun dalam RAPBN-P 2016. Namun ketidakpastian dari angka ini membuat banyak pihak masih menganggap tambahan penerimaan tersebut terlalu tinggi. Meskipun begitu, DPR menyerahkan hasil raba-raba penerimaan ini nantinya akan diserahkan ke Kementerian Keuangan.

  • Gol Hari Ini Soal Tarif

Komisi XI DPR dan Kementerian Keuangan akan menggelar Rapat Kerja (Raker) hari ini (27/6) untuk membahas kesepakatan tarif tebusan yang hingga berita ini dibuat belum juga tercapai. Hingga saat ini tarif yang diusulkan adalah 2%, 3%, dan 5% untuk repatriasi, serta 4%, 6%, dan 10% untuk deklarasi. RUU Pengampunan Pajak memberi keistimewaan bagi UMKM untuk mendeklarasikan asetnya dengan tarif tebusan 0,5%.

Baca Juga:
Penjelasan DJP soal Hitung PPN dengan DPP 11/12 yang Tidak Otomatis
  • Objek Pajak Untuk Kebijakan Tax Amnesty

Selain itu, perbincangan pada Raker hari ini akan berfokus pada objek pajak apa saja yang akan diampuni. Pemerintah mengusulkan hanya Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). Namun beberapa fraksi ingin objek diperluas hingga pajak daerah, bea cukai, dan migas.

  • Tax Amnesty Jadi Angin Segar Bagi Pengembang Properti

Pengembang properti berharap kebijakan ini bisa memulihkan kondisi perekonomian yang sekarang cenderung melambat. Beberapa pengembang mengalami stagnasi, bahkan ada yang menunda proyeknya karena mereka melihat pasar belum juga pulih.

  • Inflasi Bulan Juni Menurun

Hasil survei pada harga mingguan pekan ketiga bulan Juni sebesar 0,56%. Ada penurunan inflasis sebesar 0,5% dari pekan sebelumnya. BI melihat bahwa inflasi bulan Juni memang berada pada kisaran 0,56%. Jika terbukti benar, maka inflasi ini menjadi inflasi terendah pada bulan Ramadan dibandingkan inflasi pada bulan Ramadan lima tahun sebelumnya.

Baca Juga:
Estafet Kepemimpinan DDTCNews, Tetap Terdepan Sajikan Informasi Pajak
  • Pemerintah Daerah Tidak Puas

Beberapa Peraturan Daerah (Perda) yang dihapus oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) banyak mengandung pengaturan terhadap pajak daerah dan pajak restoran, hotel, serta hiburan. Padahal, penerimaan dari sektor ini menjadi sumber Pendapatan Asli daerah (PAD) bagi pemerintah daerah. Selain mengganggu, PAD, keluhan yang muncul juga soal kurangnya sosialisasi pencabutan perda tersebut.

  • Pemerintah Terus Salurkan Kredit Usaha Rakyat

Hingga 20 Juni 2016, Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah disalurkan sebesar Rp51 triliun. Pemerintah optimis dapat menyalurkan hingga KUR Rp120 triliun sampai akhir tahun ini. Pemerintah juga memberikan kemudahan bunga KUR yang turun 3% menjadi 12%. Pemerintah terus mendorong sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Jumat, 24 Januari 2025 | 08:52 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Penjelasan DJP soal Hitung PPN dengan DPP 11/12 yang Tidak Otomatis

Kamis, 23 Januari 2025 | 13:39 WIB LITERASI PAJAK

Estafet Kepemimpinan DDTCNews, Tetap Terdepan Sajikan Informasi Pajak

Kamis, 23 Januari 2025 | 08:35 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Faktur yang Ditandatangani Melonjak, Kapasitas Unggah Coretax Naik

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI