FMCBG G-20

Rusia Hadir di Forum G-20, Perwakilan Negara Barat Memilih Walk Out

Muhamad Wildan | Kamis, 21 April 2022 | 10:45 WIB
Rusia Hadir di Forum G-20, Perwakilan Negara Barat Memilih Walk Out

Menteri Keuangan AS Janet Yellen. (foto: treasury.gov)

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Menteri keuangan dan gubernur bank sentral AS, Kanada, dan negara-negara Eropa memutuskan untuk walk out dari salah satu sesi rapat G-20 yang dihadiri oleh Rusia.

Dalam cuitannya, Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland mengatakan invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina merupakan ancaman terhadap perekonomian global dan demokrasi.

"Rusia seharusnya tidak dilibatkan ataupun berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan ini," ujar Freeland, Rabu (20/4/2022).

Baca Juga:
Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak dalam cuitannya juga mengatakan perwakilan dari negaranya turut meninggalkan ruang rapat bersama perwakilan negara lain sebagai bentuk kecaman terhadap invasi oleh Rusia.

"Kami bersama-sama mengecam serangan yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina. Kami mendorong koordinasi internasional yang lebih kuat untuk mengenakan sanksi terhadap Rusia," ujar Sunak seperti dilansir npr.org.

Untuk diketahui, Rusia diketahui tetap hadir dalam Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) yang diselenggarakan di Washington D.C. pada 20 April 2022.

Baca Juga:
Tingkatkan Penerimaan Pajak, Indonesia Perlu Perdalam Sektor Keuangan

Walaupun diwarnai dengan aksi walk out dari negara-negara Barat, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertemuan tetap berjalan lancar dan pembahasan tidak terganggu.

Sri Mulyani mengatakan negara-negara anggota G-20 tetap berfokus pada agenda-agenda prioritas mulai dari penguatan kesiapsiagaan menghadapi pandemi, perubahan iklim, dan konsensus perpajakan global.

Walau demikian, mayoritas negara-negara anggota G-20 memandang perang antara Rusia dan Ukraina telah mengganggu prospek pemulihan ekonomi global. "Anggota G-20 prihatin tentang dampak ekonomi dari perang dan berpandangan tindakan tersebut telah dan akan terus menghambat proses pemulihan ekonomi global," ujar Sri Mulyani. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Jumat, 20 Desember 2024 | 17:00 WIB PENERIMAAN PAJAK

Tingkatkan Penerimaan Pajak, Indonesia Perlu Perdalam Sektor Keuangan

Jumat, 20 Desember 2024 | 09:05 WIB BERITA PAJAK HARI INI

World Bank: Pemeriksaan DJP Belum Efektif dalam Lacak Pengelakan Pajak

Rabu, 18 Desember 2024 | 14:30 WIB LAPORAN WORLD BANK

World Bank Soroti Masalah Ketidakpatuhan Wajib Pajak di Indonesia

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra