NILAI TUKAR RUPIAH

Rupiah Melemah, BI: Hanya Jangka Pendek

Redaksi DDTCNews | Selasa, 07 Mei 2019 | 09:05 WIB
Rupiah Melemah, BI: Hanya Jangka Pendek

Ilustrasi BI. 

JAKARTA, DDTCNews – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau melemah dalam dua pekan terakhir. Otoritas moneter menyebut hal tersebut bersifat jangka pendek.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah mengatakan faktor eksternal memainkan peran utama atas depresiasi tersebut. Ada dua isu yang membuat rupiah loyo. Pertama, penyataan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.

“The Fed memberi sinyal tidak akan menaikkan atau menurunkan suku bunga, sedangkan ekspektasi pasar adalah The Fed menurunkan suku bunga kebijakannya,” katanya di Kantor BI, Senin (6/5/2019).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Kedua, penyataan Presiden AS Donald Trump yang kembali memanaskan perang dagang dengan China. Pernyataan itu terkait dengan rencana AS yang akan mengenakan bea impor terhadap berbagai produk China senilai US$200 miliar pada pekan ini.

Berkat kedua isu tersebut, posisi dolar AS berbalik menguat terhadap beberapa mata uang negara di kawasan Asia Pasifik. Tidak tanggung-tanggung, pasar saham China tercatat mengalami koreksi hingga 5% akibat pernyataan tersebut.

“Dinamika seperti ini, yang disebabkan oleh statement, biasanya hanya jangka pendek dan dalam waktu singkat bisa berbalik arah,” paparnya.

Baca Juga:
Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Sementara itu, faktor domestik relatif tidak yang terlalu dirisaukan bank sentral. Stabilitas dan pertumbuhan ekonomi diklaim tetap terjaga baik pada kuartal I/2019. Satu-satunya isu domestik adalah meningkatnya kebutuhan valuta asing (valas) pada kuartal II tahun ini.

“Pola musiman kuartal II ikut memengaruhi yakni permintaan valas yang meningkat untuk kebutuhan pembayaran deviden dan juga impor,” imbuh Nanang. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Prabowo Kembali Lantik Pejabat Negara, Ada Raffi Ahmad dan Gus Miftah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN