Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Masyarakat bisa melacak (tracking) barang kiriman dari luar negeri dengan memasukkan nomor resi atau airway bill (AWB) melalui situs resmi Bea Cukai. Melalui tracking secara online ini, penerima paket bisa memastikan sampai mana pemrosesan barang kiriman di dalam negeri.
Namun, ada kalanya importir atau calon penerima paket tidak bisa melakukan tracking atas nomor resi atau AWB-nya. Ditjen Bea Cukai (DJBC) punya jawaban atas kejadian ini.
"Ada beberapa kemungkinan yang membuat nomor resi/AWB tidak bisa di-tracking," cuit Bea Cukai melalui akun resminya, Senin (8/5/2023).
Alasan pertama, barang kiriman belum tiba di Indonesia. Kedua, barang sudah tiba tetapi belum dilaporkan oleh pihak ekspedisi ke Kantor Bea Cukai. Ketiga, nomor resi atau AWB palsu atau salah.
Ada beberapa informasi status barang kiriman yang bisa didapat dari tracking resi/AWB. Secara garis besar status pengiriman dapat berupa dokumen diterima untuk diproses, konfirmasi atau menunggu kelengkapan berkas, dan/atau barang selesai.
Petugas Bea Cukai juga akan mengecek apakah barang kiriman dari luar negeri tersebut perlu dipungut bea masuk dan pajak impor sesuai dengan ketentuan terkait barang kiriman dari luar negeri PMK 199/2019 Tentang Ketentuan Kepabeanan, Cukai, dan Pajak atas Impor Barang Kiriman.
Apabila barang kirman dipungut bea masuk dan/atau pajak atas impor, pungutan tersebut dibayarkan dengan menggunakan kode billing ke Rekening Kas Negara. Untuk itu, masyarakat dihimbau agar tetap berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai yang menggunakan rekening atas nama pribadi. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.