AMERIKA SERIKAT

Ramai-Ramai Berhitung Ulang Pasca Reformasi Pajak

Redaksi DDTCNews | Senin, 08 Januari 2018 | 15:57 WIB
Ramai-Ramai Berhitung Ulang Pasca Reformasi Pajak

WASHINGTON, DDTCNews – Reformasi pajak Amerika Serikat tidak hanya soal suka cita kelas pekerja karena naiknya standar upah minimum atau pemberian insentif lainnya. Dari sisi korporasi, perubahan kebijakan ini juga mempengaruhi laporan keuangan tahunan.

Selain berdampak pada perusahaan domestik, entitas bisnis skala global juga ikut terdampak perubahan kebijakan ini. British Petroleum (BP) misalnya, yang termasuk dalam perusahaan multinasional.

Penurunan pajak badan dari 35% menjadi 21% mengakibatkan penilaian kembali untuk dua instrumen pajak tangguhan yakni liabilitas pajak tangguhan (deferred tax liability) dan aset pajak tangguhan (deferred tax asset) yang jumlahnya berkisar di angka $1,5 miliar.

Baca Juga:
AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

“Reformasi pajak AS mempengaruhi laporan laba rugi BP pada kuartal keempat tahun 2017,” sebut rilis BP dilansir Tax Notes International.

Lebih lanjut, BP menyatakan bahwa pihaknya saat ini masih mengkaji ketentuan yang kompleks dalam undang-undang AS. Pemuktahiran data pada kuartal keempat terkait perubahan tarif pajak badan ini rencananya akan dirilis pada Februari 2018.

Sebagai catatan, kinerja pendapatan BP pada sembilan pertama di tahun fiskal 2017 sebesar $64,5 juta untuk penjualan di pasar domestik AS dan dari unit pendapatan usaha lainnya. Sementara itu, korporasi mencatat pendapatan $125 juta diluar pasar Amerika Serikat.

Baca Juga:
AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Raksasa minyak asal Inggris itu tidak sendirian. Perusahaan dengan kapitalisasi besar seperti Capital One, JP Morgan Chase & Co dan Valeant-perusahaan farmasi asal Kanada juga membuat pengumuman serupa terkait reformasi pajak AS.

Analisis dari MarketWatch baru-baru ini merilis data pajak tangguhan baik itu liabilitas pajak tangguhan (deferred tax liability) maupun aset pajak tangguhan (deferred tax asset) untuk perusahaan dengan kapitalisasi besar. Hasilnya, entitas bisnis yang berpotensi mengambil keuntungan terbesar karena penurunan tarif pajak adalah Citigroup, General Motors, American International Group, Bank of America dan Federal Home Loan Banks.

Selanjutnnya, langkah korporasi di atas berpotensi diikuti oleh Ford Motor Company, Lockheed Martin, IBM dan Morgan Stanley. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Rabu, 29 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Ingin Kenakan Bea Masuk 100 Persen atas Impor Semikonduktor

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini