KEBIJAKAN CUKAI

Pungut Cukai Plastik dan Minuman Bergula, Askolani: Masih Dievaluasi

Dian Kurniati | Rabu, 23 Februari 2022 | 14:00 WIB
Pungut Cukai Plastik dan Minuman Bergula, Askolani: Masih Dievaluasi

Dirjen Bea Cukai Askolani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (22/2/2022)

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah berencana melakukan evaluasi tentang pemulihan ekonomi nasional pada semester I/2022 sebelum memutuskan untuk memulai ekstensifikasi barang kena cukai pada tahun ini.

Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengatakan pemerintah akan mencari momentum yang tepat untuk menambah jumlah barang kena cukai. Menurutnya, pemerintah masih akan melihat tren pemulihan ekonomi dalam beberapa bulan mendatang.

"Tentunya kami evaluasi sampai dengan semester I untuk bisa [memutuskan] apakah kami bisa mengimplementasikan ekstensifikasi cukai tahun 2022 atau tidak," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, dikutip pada Rabu (23/2/2022).

Baca Juga:
Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Askolani menuturkan setidaknya 3 faktor yang dipertimbangkan pemerintah dalam merealisasikan rencana ekstensifikasi barang kena cukai, antara lain kondisi perekonomian nasional, pandemi Covid-19, dan kebijakan lain yang dilaksanakan pada tahun ini.

Menurutnya, penanganan Covid-19 menjadi kunci dalam ekspansi kebijakan di bidang cukai. Di sisi lain, pemerintah juga mempertimbangkan kebijakan lain yang mungkin diterapkan pada tahun ini dan pengaruhnya terhadap perekonomian nasional.

"Keseimbangan kebijakan ini yang akan kami evaluasi sampai dengan semester I," ujarnya.

Baca Juga:
‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Dalam UU APBN 2022, pemerintah berencana memungut cukai atas produk plastik dan minuman bergula. Penerimaan cukai dari produk plastik ditargetkan mencapai Rp1,9 triliun dan minuman bergula dalam kemasan senilai Rp1,5 triliun pada tahun ini.

Tarif cukai kantong plastik bakal dipatok Rp30.000 per kilogram atau Rp200 per lembar. Tarif cukai minuman teh kemasan, minuman berkarbonasi atau soda, dan minuman lainnya masing-masiing dipatok Rp1.500 per liter, Rp2.500 per liter dan Rp2.500 per liter. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini