JEPANG

PM Jepang Shinzo Abe Lengser, Kebijakan Pajak Jadi Pertanyaan

Muhamad Wildan | Sabtu, 05 September 2020 | 10:01 WIB
PM Jepang Shinzo Abe Lengser, Kebijakan Pajak Jadi Pertanyaan

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang baru saja lengser. (Foto: asia.nikkei.com)

JAKARTA, DDTCNews - Calon-calon Perdana Menteri (PM) Jepang pengganti PM yang baru saja lengser, Shinzo Abe, memiliki pandangan yang berbeda mengenai arah kebijakan pajak Jepang ke depan.

Salah satu calon kuat PM Jepang yang merupakan mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba mempertimbangkan untuk merombak ulang kebijakan pajak yang diluncurkan oleh Abe, terutama terkait dengan pajak pertambahan nilai (PPN).

"Perekonomian dan daya beli masyarakat kelas bawah tertekan akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, kita perlu membahas kembali kebijakan PPN dalam rangka menciptakan pembagian beban PPN yang proporsional antarkelompok masyarakat," ujar Ishiba seperti dikutip Rabu (2/9/2020).

Baca Juga:
Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Meski demikian, Ishiba mengatakan pemerintah masih perlu mencari sumber pendanaan baru sebelum memangkas tarif PPN, baik itu melalui peningkatan beban pajak bagi wajib pajak badan ataupun melalui reformasi kebijakan terkait dengan kesejahteraan (welfare reform).

"PPN memang menjanjikan penerimaan pajak yang stabil. Namun, pemerintah perlu menimbang ulang kebijakan PPN dalam rangka meningkatkan disposable income masyarakat berpenghasilan rendah," ujar Ishiba sebagaimana dikutip oleh straittimes.com.

Calon kuat PM Jepang yang merupakan mantan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida memiliki pertimbangan lain terkait dengan perubahan kebijakan PPN.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Dia menilai PPN merupakan sumber pembiayaan yang penting untuk mendanai program kesejahteraan sosial Jepang. "Pemangkasan tarif PPN berpotensi menambah beban yang ditanggung oleh perusahaan kecil dan menengah," kata Ishida.

Seperti diketahui, Pemerintah Jepang pada masa Abe telah meningkatkan tarif PPN dua kali, yakni dari 5% menjadi 8% pada 2014 dan naik lagi menjadi 10% pada Oktober 2019 lalu. Kebijakan ini mendorong perekonomian Jepang ke dalam resesi bahkan sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Akibatnya, seperti dilansir asia.nikkei.com, banyak tokoh partai petahana Liberal Democratic Party (LDP) menyuarakan pemangkasan tarif PPN untuk memulihkan daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Rabu, 29 Januari 2025 | 09:30 WIB KURS PAJAK 29 JANUARI 2025 - 04 FEBRUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Rabu, 29 Januari 2025 | 09:30 WIB KINERJA BUMN

Pertamina Hulu Rokan Setor Penerimaan Negara hingga Rp115 Triliun

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP