PERPRES 76/2023

Perpres 76 Tahun 2023 Terbit, Ini Perincian Target Pajak Tahun Depan

Dian Kurniati | Rabu, 29 November 2023 | 12:00 WIB
Perpres 76 Tahun 2023 Terbit, Ini Perincian Target Pajak Tahun Depan

Ilustrasi.

Perpres 76/2023, Begini Perincian Target Pajak 2024

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menetapkan target penerimaan pajak 2024 senilai Rp1.989 triliun, naik 9,4% dari target penerimaan pajak 2023 senilai Rp1.818 trilun seiring dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) 76/2023.

Berdasarkan Perpres 76/2023, target penerimaan pajak terbesar bakal disumbang pajak penghasilan (PPh). Disusul, pajak pertambahan nilai/pajak penjualan atas barang mewah (PPN/PPnBM), pajak bumi dan bangunan (PBB), dan pajak lainnya.

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

"Rincian anggaran pendapatan negara... terdiri atas rincian penerimaan perpajakan tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan presiden ini," bunyi Pasal 2 ayat (1) Perpres 76/2023, dikutip pada Rabu (29/11/2023).

Apabila diperinci, pendapatan PPh direncanakan senilai Rp1.139,78 triliun atau naik 8,6% dari target tahun ini Rp1.049,43 triliun. Angka tersebut terdiri atas PPh migas Rp76,37 triliun dan PPh nonmigas Rp1.063,4 triliun.

Pada PPh nonmigas, target penerimaan terbesar disumbangkan PPh Pasal 25/26 badan senilai Rp428,59 triliun.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Kemudian, PPN/PPnBM ditargetkan senilai Rp811,366 triliun atau naik 11% dari target tahun ini Rp731,04 triliun. Lalu, setoran PBB ditargetkan senilai Rp27,18 triliun atau naik 1,2% dari tahun ini Rp26,87 triliun.

Sementara itu, penerimaan pajak lainnya ditargetkan senilai Rp10,54 triliun atau turun 2,3% dari target penerimaan pajak pada tahun ini Rp10,79 triliun.

Secara umum, target penerimaan perpajakan 2024 mencapai Rp2.309,85 triliun. Selain pajak, penerimaan tersebut juga dikumpulkan dari cukai Rp246,07 triliun, bea masuk Rp57,37 triliun, dan bea keluar Rp17,52 triliun.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Pendapatan negara secara keseluruhan dalam APBN 2024 ditargetkan mencapai Rp2.309,85 triliun, sedangkan dari sisi belanja diproyeksikan mencapai Rp3.325,1 triliun.

Dengan data penerimaan dan belanja tersebut, defisit APBN 2024 bakal mencapai Rp522,82 triliun atau 2,29% terhadap produk domestik bruto (PDB). (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN