ADMINISTRASI PAJAK

Permohonan SKB PPh Atas Warisan Tak Kunjung Dijawab KPP, Harus Gimana?

Redaksi DDTCNews | Rabu, 12 April 2023 | 14:00 WIB
Permohonan SKB PPh Atas Warisan Tak Kunjung Dijawab KPP, Harus Gimana?

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan karena warisan dikecualikan sebagai objek PPh. Pembebasan PPh ini juga berlaku terhadap pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang dihibahkan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat.

Namun, pengecualian dari PPh tersebut baru bisa terjadi apabila wajib pajak mendapatkan Surat Keterangan Bebas (SKB) PPh atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dari KPP terdaftar.

"Permohonan untuk memperoleh SKB PPh ... diajukan tertulis oleh orang pribadi atau badan [atau ahli waris] yang melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan ke KPP tempatnya terdaftar atau bertempat tinggal," bunyi Pasal 4 Perdirjen Pajak PER-30/PJ/2009, dikutip pada Rabu (12/4/2023).

Baca Juga:
Catat! Hari Ini Batas Permohonan SKB PPN yang Dimanfaatkan untuk 2024

Setelah permohonan SKB diajukan, KPP akan memberikan keputusan dalam jangka waktu paling lama 3 hari kerja sejak surat permohonan disampaikan secara lengkap. Namun, apabila dalam 3 hari KPP tidak kunjung memberikan keputusan maka permohonan dianggap dikabulkan.

"Kepala KPP harus menerbitkan SKB PPh paling lama 2 hari kerja terhitung berakhirnya jangka waktu [3 hari yang sebelumnya]," bungi PER-30/PJ/2009.

Tapi perlu dicatat, ada perubahan ketentuan jangka waktu penyelesaian pelayanan administrasi perpajakan sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Baca Juga:
Gabung Aliansi Global untuk Vaksin, Indonesia Sumbang US$30 Juta

Berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak KEP-178/PJ/2020, jangka waktu penyampaian keputusan atas SKB PPh diperpanjang menjadi 15 hari.

"Terhadap pelayanan administrasi perpajakan berdasarkan PMK, Perdirjen, dan/atau Surat Edaran (SE) Dirjen Pajak yang mengatur jangka waktu penyelesaian paling lama 1 hari atau paling lama 7 hari kerja, jangka waktunya diperpanjang menjadi paling lama 15 haru kerja ...," bunyi Bagian Kedua KEP-178/PJ/2020.

Dengan demikian, wajib pajak yang sempat mengajukan permohonan SKB PPh perlu menunggu lebih lama. Apabila dalam jangka waktu 3 hari kerja belum direspons, bukan berarti permohonan akan otomatis dikabulkan seperti yang termuat dalam PER-30/PJ/2009.

Baca Juga:
Catat, Ini Kriteria WP yang Bisa Ajukan Surat Keterangan Bebas PPhTB

"Jangka waktu penyelesaiannya diperpanjang menjadi paling laman 15 hari sejak permohonan diterima lengkap," cuit contact center DJP saat menjawab pertanyaan netizen.

Meski dibuat guna merespons situasi pandemi Covid-19, peraturan mengenai perpanjangan penyelesaian pelayanan administrasi pajak ini masih berlaku sampai saat ini.

Penjelasan DJP di atas menjawab pertanyaan netizen yang mengeluhkan surat permohonan SKB PPh atas warisan miliknya tak kunjung direspons oleh KPP. Wajib pajak tersebut menyampaikan surat permohonan secara lengkap tertanggal 5 April 2023. Namun, hingga 12 April 2023 pihak KPP belum memberikan persetujuan.

Baca Juga:
SKTD untuk Kontraktor Utama Proyek PHLN Bisa Diajukan di DJP Online

Ingat, permohonan SKB PPh perlu disampaikan dengan dilampiri dengan surat pernyataan pembagian waris. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 10:43 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Catat! Hari Ini Batas Permohonan SKB PPN yang Dimanfaatkan untuk 2024

Minggu, 08 Desember 2024 | 16:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Gabung Aliansi Global untuk Vaksin, Indonesia Sumbang US$30 Juta

Selasa, 03 Desember 2024 | 19:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Catat, Ini Kriteria WP yang Bisa Ajukan Surat Keterangan Bebas PPhTB

Jumat, 22 November 2024 | 19:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

SKTD untuk Kontraktor Utama Proyek PHLN Bisa Diajukan di DJP Online

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra