Suasana anjungan lepas pantai Yakin Field Daerah Operasi Bagian Selatan (DOBS) Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Kalimantan Timur, Senin (25/3/2024). Hingga Maret 2024, PHKT mencatatkan angka produksi minyak sebesar 9.044 barel minyak per hari (BOPD) dan gas sebesar 28,784 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
JAKARTA, DDTCNews - Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) untuk September 2024 ditetapkan senilai US$72,54 per barel. Angka ini turun US$9,56 dari bulan sebelumnya yang mencapai US$78,51 per barel.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan penurunan ICP ini dipengaruhi oleh turunnya harga minyak mentah global, terutama karena anjloknya permintaan dari China.
"Sentimen negatif pasar terhadap ekonomi China mempengaruhi penurunan permintaan minyak mentah," kata Agus dalam keterangan pers, dikutip pada Jumat (4/10/2024).
Caixin Purchasing Manager Index (PMI) Jasa China pada September 2024 juga mengalami penurunan lebih tajam dari estimasi pasar, yakni menjadi 51,6.
Selain itu, kapasitas pengolahan minyak dari 35 kilang di China juga turun 0,9% secara month to month (m-o-m) pada September 2024, menjadi 80,8% dari total kapasitas 8,4 juta barel per hari.
Agus menambahkan harga rata-rata minyak mentah utama dunia juga menurun dibandingkan Agustus 2024. Faktor yang mendorong penurunan ICP lainnya, termasuk stabilnya ekspor dan produksi minyak Libya setelah adanya persetujuan penunjukan pimpinan Bank Sentral Libya, serta ekspor minyak Irak yang mencapai titik tertinggi dalam delapan bulan terakhir.
"Ekspor Irak mencapai titik tertinggi selama 8 bulan terakhir, di tengah komitmen untuk mematuhi kuota penurunan produksi OPEC+," jelas Agus.
Proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk 2024 juga mengalami penurunan. OPEC menurunkan estimasi permintaan sebesar 80 ribu barel per hari (bph), menjadi 2 juta bph dalam publikasi September 2024, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sementara itu, International Energy Agency (IEA) melaporkan bahwa pasokan minyak dunia pada Agustus 2024 naik 80 ribu bph m-o-m, menjadi 103,5 juta bph. OPEC juga merevisi estimasi pasokan Non-OPEC+ naik sebesar 70 ribu bph, menjadi 53,07 juta bph untuk tahun 2024.
Di kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak juga dipengaruhi oleh turunnya tingkat pengolahan kilang di Taiwan, dari 760 ribu bph (69,7% kapasitas) pada akhir Agustus 2024 menjadi 580 ribu bph (53,2% kapasitas) pada akhir September 2024.
Perkembangan harga minyak mentah utama pada September 2024 dibandingkan Agustus 2024 adalah sebagai berikut:
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.